JAKARTA, Berita HUKUM – Acara Bedah Century, membedah bailout bank century bertempat di jalan Latuharhary No.16 Menteng, Jakarta Pusat berlangsung biasa saja dan tidak menyolok. Kegiatan yang dibuka untuk umum ini, sebagian besar hanya dihadiri oleh para pendukung Sri Mulyani yang berjumlah dua puluhan orang, Rabu (25/10) malam. Dalam acara tersebut tidak terlihat adanya para wartawan.
Steve Susanto sebagai penulis Buku yang berjudul; Mengapa Sri Mulyani? (Menyibak Tabir Bank Century) sebagai pembicara dalam Bedah Century tersebut cukup menguasai materi, sayangnya keterbatasannya pada persoalan politik dan hukum menjadikan diskusi terasa hambar. Padahal yang dibicarakan adalah persoalan besar dalam negeri ini dengan tema pertemuan yang bombastis; Bedah Century.
Dalam acara tersebut juga tidak ada pemateri ahli sebagai penyeimbang atau pun pemateri yang ahli sebagai pencerahan, mengapa persoalan bailout century masuk ke ranah politik, seperti apa yang diungkapkan Steve Susanto dalam acara tersebut.
“Yang paling saya ingat pada ucapan Jusuf Kalla, pada saat itu adalah Indonesia tidak krisis,” kata Steve Susanto dalam acara tersebut. Dijelaskannya bahwa Sri Mulyani tidak ikut membidani kelahiran bank yang bermasalah, Sri Mulyani pun tidak memonitor status bank Century dan tidak terlibat.
Acara bedah Century yang dimulai sejak pukul 19:00 Wib hingga pukul 22:00 Wib pada Rabu Malam yang hanya diakhiri dengan foto bersama para pendukung partai SRI. (bhc/mdb).
|