JAKARTA (BeritaHUKUM.com) Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terus berkurang dan bertambahnya populasi di areal hulu dan hilir, penyebab banjir awal April pekan lalu, Selasa (2/4), dibeberapa titik Jabodetabek.
Banjir terjadi akibat meluapnya Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kali Angke dan sebagian Kali Ciliwung meluap. Sedangkan daerah aliran kali Pesanggarahan memiliki hulu di perumahan Budi Agung, Tanah Sereang Kota Bogor, dan hilir bertemu dengan Cengkareng Drain.
Sedangkan luas DAS Angke 239 km2 dengan hulu di perumahan Yasmin Bogor kemudian melewati Parung, Bojonggede, Ciputat, Serpong dan bermuara di Mookevart.
Hampir 60 persen dari luas DAS adalah permukiman padat. Sisanya tegalan, lahan kosong, semak. Tidak ada hutan, hampir 70 persen kawasan terbangun dari luas DASnya. Adapun luas DAS Pesanggrahan 177 km2.
Total daerah yang terdampak banjir tersebar di 9 kecamatan di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Tangerang.
“Banyaknya pembangunan dan peningkatan populasi di areal DAS penyebab aliran air kali Pasanggrahan menyempit. Banjir pasti terjadi, karena di hilir populasi masyarakat padat, yang ditandakan dengan banyaknya bangunan,” papar Kandidat Profesor Riset Hidrologi, DR. Sutopo Purwo Nugroho, APU pada beritahukum, Sabtu (7/4).
Adapun pemukiman padat sekitar 45% dari luas DAS tersebar di bagian hilir, mulai dari Kebayoran Lama, Kedoya dan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Kawasan hijau hanya 7% dan tidak merata.
Terkait pemukiman padat dan potensi banjir tahunan turut disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Sri Woro B Harijono melalui siaran persnya, Kamis (5/4).
Ia mengatakan warga DKI Jakarta tak perlu menunggu banjir musiman selama lima tahun. Sebab, kondisi Jakarta memungkinkan banjir terjadi setiap tahun.
“Banyak faktor yang mengundang banjir besar ke Jakarta. di antaranya pengendapan sungai, kondisi daerah aliran sungai, kondisi hulu sungai, dan hilangnya daerah serapan. Bila pemerintah tak segera menangani masalah itu, maka banjir besar akan melanda Jakarta setiap tahun,”imbuh Sri Woro mengingatkan. (bhc/boy)
|