SAMARINDA, Berita HUKUM - Untuk mendukung evakuasi dampak gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Donggala dan Sigi di provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) warga Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mengirimkan bantuan berupa 14 unit alat berat untuk membantu kelacaran evakuasi dampak bencana tersebut.
Bantuan warga Kaltim terhadap korban gempa dan tsunami di Sulteng kali ini berupa 14 unit alat berat, yang merupakan sinergitas antara Polda Kaltim dan perusahaan tambang batubara yang berada di Kaltim.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Rivianto mewakili Kapolda Kaltim dan Dandim 0901 Samarinda, Letkol Infateri M. Bahrodin pada, Senin (8/10) melepas pengiriman 14 alat berat di dermaga Pelabuhan Samarinda, Alat berat yang dikirim diangkut oleh ponton ASL 89 dan ditarik Tug Boat Danny 10 untuk menuju Palu Sulawesi Tengah.
Dari 14 unit alat berat yang dikirim ke daerah bencana di Palu, Donggala dan Sigi tersebut diantaranya berupa; 3 unit eksavator, 3 unt dozer, 3 unit dum truck, dan 3 unit kendaraan roda empat double gardan, dan sejumlah peralatan lainnya yang digunakan untuk membantu pencarian korban gempa dan tsunami Sulteng.
Seluruh alat berat yang dikirim tersebut merupakan bantuan dari perusahaan pertambangan batubara yang beroperasi di Kaltim, salah satu perusahaan penyumbang bantuan alat berat tersebut adalah Bayan Group yang beroperasi di Kutai Barat.
Humas PT. Bayan Group, Sahabudin mengatakan bahwa, sebagai salah satu perusahan yang bernaung dibawah Kementrian ESDM, pihaknya merasa nemiliki kewajiban untuk ikut membantu para korban bencana pasca gempa dan tsunami di Sulteng, peminjaman 14 unit alat berat merupakan komitmen perusahaan terhadap kepentingan negara, terangnya.
Selain mengirimkan alat berat, pihak perusahaan Bayan Group juga membawa seluruh kebutuhan logistik tim, termasuk bahan bakar dan air bersih.
"Sebelumnya kami juga pernah mengirimkan pinjaman alat berat untuk korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)," ungkap Saharudin, Selasa (9/10).
Sementara, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Rivianto mengatakan bahwa, seluruh alat berat ini nantinya akan diserahkan kepada Posko Penanggulangan Bencana di pusat. Pembagian spot diperlukan karena wilayah kerusakan dampak gempa dan tsunami yang cukup luas.
"Ini tergantung dari permintaan Satgas. Di sana, kan ada satgas, jadi kita harus kawal dan monitoring terus di sana," pungkas Kombes Pol Vendra Rivianto.(bh/gaj) |