Jepang Banjir dan Longsor Menghantam Jepang, Korban Meninggal Capai 100 Orang 2018-07-09 21:38:01
Banjir melanda sejumlah kawasan Okayama.(Foto: twitter)
JEPANG, Berita HUKUM - Hujan deras yang melanda beberapa daerah di bagian barat Jepang sejak Kamis (5/7) hingga Minggu (8/7) menimbulkan banjir dan longsor yang mengakibatkan sedikitnya 100 orang meninggal dunia, sebut juru bicara pemerintah Jepang.
Selain korban tewas, The Japan Times melaporkan sebanyak 50 orang lainnya belum diketahui keberadaannya.
Dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (8/7), Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan regu penyelamat kini "berpacu dengan waktu".
"Masih banyak orang hilang dan lainnya yang memerlukan pertolongan," ujarnya.
Sebanyak 50.000 orang yang terdiri dari petugas tanggap darurat, polisi, dan personel militer telah dikerahkan ke daerah-daerah yang diterjang banjir serta longsor, terutama di Prefektur Hiroshima dan Okayama.
Selain mencari para korban yang terperangkap, mereka turut membantu evakuasi nyaris sebanyak dua juta orang dari rumah masing-masing. Hak atas fotoREUTERSImage captionPuluhan ribu orang, termasuk personel militer, dikerahkan untuk mencari dan menyelamatkan para korban banjir
Salah satu kota yang paling parah dilanda banjir adalah Kurashiki di Prefektur Okayama.
Di Rumah Sakit Mabi Memorial yang dikelilingi banjir, misalnya, para staf dan pasien dikeluarkan dari tempat itu oleh para tentara dengan menggunakan perahu-perahu.
"Saya sangat berterima kasih kepada regu penyelamat. Saya merasa lega telah dibebaskan dari tempat yang gelap dan aroma busuk," kata Shigeyuki Asano, pasien berusia 79 tahun yang menghabiskan semalaman di rumah sakit tanpa listrik dan air. Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionSeorang perempuan dievakuasi dari lokasi banjir oleh para personel militer Jepang di Kurashiki, Prefektur Okayama, Minggu (8/7).
Tapi tak semua kisah berakhir bahagia. Seorang bocah perempuan berusia tiga tahun ditemukan tewas oleh regu pencari setelah rumah keluarganya ditimpa longsor di Prefektur Hiroshima.
"Rasanya menyakitkan. Saya punya cucu perempuan yang usianya sama. Jika yang meninggal cucu saya, saya tidak akan bisa berhenti menangis," ujar seorang pria lanjut usia yang menyaksikan upaya pencarian di dekat lokasi kejadian.
Korban meninggal dunia maupun cedera diperkirakan akan bertambah selagi hujan deras bakal terus mengguyur sebagian daerah Jepang.
Seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang mengatakan, "Situasinya masuk pada tahap bahaya ekstrem."(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com