Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Tambang
Bakrie & Samin Tan Pede Bisa Tepis 'Serangan' Rothschild di Bumi Plc
Tuesday 15 Jan 2013 14:28:10
 

Ilustrasi, Website Bumi Plc .(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Salah satu orang terkaya di Indonesia sekaligus Komisaris Utama Bumi Plc, Samin Tan bersama Grup Bakrie optimistis bisa menepis 'serangan' yang dilancarkan Nathaniel Rothschild di perusahaan tambang yang terdaftar di bursa London itu.

Mereka percaya diri, meski Rothschild, yang punya 14,7% hak voting di Bumi Plc, sudah menggalang dukungan dari investor-investor minoritas supaya mendapatkan hak voting yang lebih tinggi lagi.

Saat ini, Bakrie & Samin Tan yang sudah berkongsi sejak 2011 punya 29,9% hak voting di perusahaan yang dulu bernama Vallar itu. Rothschild pun terus menggalang dukungan menjelang rapat pemegang saham yang akan digelar bulan ini.

Dalam rapat itu, Rothschild sudah mengusulkan adanya perombakan petinggi Bumi Plc. Ia meminta 12 dewan direksi dan komisaris yang sekarang lengser, diganti oleh orang-orang pilihannya sendiri.

Tidak main-main, orang pilihan Rothschild itu semuanya bukan orang sembarangan. Mantan bos Leighton Holdings Ltd. (LEI) Wallace King ia ajukan sebagai komisaris utama.

Sementara, Brock Gill ia usulkan menjadi CEO dan Rothschild sendiri kembali menjadi direktur eksekutif. Ia juga menominasikan adik kandung kandidat bakal calon presiden RI Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menjadi salah satu direktur.

Calon direksi lain yang diusulkan Rothschild antara lain Roger Davis, mantan anggota parlemen dan menteri hukum Inggris Jonathan Djanogly, dan Richard Gozney. Gozney sebelumnya pernah menjabat sebagai duta besar Inggris untuk Indonesia.

Grup Bakrie & Samin Tan pun tidak tinggal diam. Keduanya mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan pemegang saham lainnya untuk meminta dukungan dalam proposal yang sudah diajukan.

"Kami sedang berbicara dengan pemegang saham kunci dalam rangka meminta dukungan program, inisiatif dan strategi kami," kata Samin Tan dikutip Bloomberg, Selasa (15/1).

"Saya sendiri yakin kami akan punya dukungan yang cukup untuk menghentikan Nat merombak dewan (direksi dan komisaris Bumi Plc)," tambahnya.

Setelah mendapat dukungan dari berbagai pihak itu, hak voting Rothschild pun menanjak, dari sebelumnya 14,7% naik menjadi 18,2%.

Bumi Plc didirikan oleh kongsi Grup Bakrie-Rothschild di 2011, yang sebelumnya bernama Vallar Plc. Hubungan keduanya mulai memanas tak lama setelah perusahaan tersebut listing di bursa London.

Kabar yang beredar, Rothschild berniat mengambil alih Bumi Plc cara menjatuhkan harga sahamnya melalui kabar 'miring' seputar Grup Bakrie. Setelah saham Bumi Plc anjlok, Rothschild akan membelinya di harga murah.

Namun, Grup Bakrie yang sadar akan hal itu pun menyerang balik. Grup Bakrie sudah menarik satu-persatu personelnya dari jajaran direksi dan komisaris Bumi Plc. Setelah Indra Bakrie dan Ari Hudaya lebih dahulu meninggalkan perusahaan yang dulu bernama Vallar Plc itu, Chief Executive Officer (CEO) Bumi Plc Nalin Rathod pun menyusul.

Mundurnya jajaran direksi Bumi Plc itu dipicu oleh ketegangan antara dua investornya, yaitu Grup Bakrie dan Rothschild. Nat yang kabarnya berniat mengambil alih Bumi Plc dari Grup Bakrie menuduh anak usahanya di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), telah melakukan penggelapan dana.

Nat pun meminta dilakukannya audit investigasi terhadap BUMI dan BRAU. Audit investigasi pun dilakukan, tapi karena merasa tidak didukung direksi dan komisaris Bumi Plc, Nat pun mengundurkan diri.

Tak lama, Grup Bakrie yang geram atas tuduhan tak berdasar itu langsung mengajukan proposal untuk melepas hubungan dengan Bumi Plc melalui pembelian kembali saham-saham yang dipegang Bumi Plc di aset-asetnya di Indonesia senilai US$ 1,2 miliar.

Yaitu melalui pembelian kembali 29% saham BUMI juga 85% kepemilikan di BRAU yang keduanya merupakan anak usaha Bumi Plc. Pembelian akan dilakukan secara bertahap. Masing-masing nilainya US$ 278 juta dan US$ 950 juta.

Rothschild, yang juga salah satu pemegang saham Mayoritas di Bumi Plc merespons proposal ini dengan tawaran baru, yaitu berani membayar Bumi Plc senilai US$ 270 juta (Rp 2,5 triliun) kepada Bumi Plc melalui NR Investments jika dewan komisarisnya berani memutus hubungan dengan Grup Bakrie dan Samin Tan.

Dewan direksi Bumi Plc yang sudah melakukan pertemuan menyatakan tidak bisa merespons tawaran Rothschild dan akan melanjutkan pembahasan proposal Grup Bakrie, tawaran yang akan 'menceraikan' Bumi Plc dengan Grup Bakrie.

Di tempat terpisah, Grup Bakrie menyatakan, mereka memiliki hak untuk mengajukan calon direksi, chief executive officer, dan chief financial officer Bumi Plc. Selain itu, Grup Bakrie juga mengancam untuk menarik dukungan atas rencana penarikan investasi mereka di Bumi Plc.

Sementara itu, Rothschild juga tidak tinggal diam. Dalam pernyataannya kemarin, Rothschild sudah membeli saham Bumi Plc sedikit demi sedikit dengan tujuan meningkatkan kepemilikan sahamnya menjelang pertemuan bulan depan. Dengan demikian, Rothschild akan memiliki hak voting lebih besar.

Sekadar mengingatkan, manajemen Bumi Plc akhirnya memutuskan untuk menggelar pertemuan pada Februari mendatang. Keputusan ini menyusul permintaan dari co-founder Bumi Plc Nathaniel Rothschild yang tengah berupaya untuk mengambil alih kontrol Bumi Plc. Sayang, belum diketahui kapan waktu pasti pertemuan tersebut.

Seperti yang diketahui, dalam surat resmi yang dilayangkan kepada Bumi Plc, Rothschild meminta untuk segera digelar pertemuan pemegang saham dalam rangka pemecatan chief executive dan mayoritas jajaran direksi Bumi.(dbs/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Tambang
 
  Carut-Marut Soal Tambang, Mulyanto Sesalkan Ketiadaan Pejabat Definitif Ditjen Minerba
  Diperiksa KPK, Anak Buah Menteri Bahlil Dicecar soal Pemberian IUP Tanpa Mekanisme
  Diduga Salah Gunakan Wewenang, Komisi VII Segera Panggil Menteri Investasi
  Disorot KPK, Bahlil Lahadalia Berpeluang Dipanggil Soal Dugaan Penyalahgunaan Wewenang IUP
  Setumpuk Masalah di Balik Investasi China - 'Demam Nikel Membuat Pemerintah Kehilangan Akal Sehat'
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2