Menurut Darmin Nasution, naiknya inflasi pada" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Pertumbuhan Ekonomi
BI: Pertumbuhan Ekonomi Masih Sesuai Rencana
Saturday 09 Feb 2013 09:31:46
 

Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 sebesar 6,23% masih sesuai dengan rencana BI dan pemerintah. "Ini masih di track yang kami perkirakan," kata Darmin di Jakarta, Jumat (8/2).

Menurut Darmin Nasution, naiknya inflasi pada Januari 2013, disebabkan oleh adanya curah hujan yang berlangsung terus menerus di beberapa daerah dan banjir yang melanda Jakarta.

Hujan yang banyak, banjir di banyak daerah terutama di Jakarta mendorong sedikit inflasi," kata Darmin.

Meski inflasi pada Januari 2013 sedikit lebih tinggi dari pola normal, namun inflasi inti tetap rendah yaitu 0,36 persen. "Kalau dilihat dari inflasi intinya, tetap rendah," katanya.

Terkait penurunan PDB pada kuartal IV 2012 adalah hal yang wajar karena nilai PDB selalu mengalami fluktuasi pada setiap kuartal.

Sebelumnya, pada Jumat (1/2) lalu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan laju inflasi pada Januari 2013 tercatat sebesar 1,03 persen, yang merupakan angka tertinggi sejak 2009.

"Inflasi bulan ini cukup tinggi dibandingkan bulan yang sama dalam empat tahun terakhir," katanya.

Suryamin mengatakan laju inflasi pada Januari biasanya tercatat dibawah satu persen, bahkan pada Januari 2009 sempat terjadi deflasi sebesar 0,07 persen.

"Inflasi ini naik dibandingkan 2012 yang hanya mencapai 0,76 persen, dan lebih tinggi dari 2009 yang tercatat deflasi," katanya.

Menurut dia, berdasarkan komponen pengeluaran, kelompok bahan makanan masih menjadi penyumbang inflasi terbesar yaitu 3,39 persen yang diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,56 persen.

Kemudian, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,46 persen, kelompok kesehatan 0,29 persen, kelompok sandang 0,25 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen.(es/skb/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Pertumbuhan Ekonomi
 
  Wakil Ketua MPR: Ekonomi Tumbuh Namun Kemiskinan Naik, Pertumbuhan Kita Masih Eksklusif
  Waspadai Pertumbuhan Semu Dampak 'Commodity Boom'
  Pimpinan BAKN Berikan Catatan Publikasi BPS tentang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2022
  Harga Tidak Juga Stabil, Wakil Ketua MPR: Pemerintah Gagal Menjalankan Amanat Pasal 33 UUD 1945
  Roadmap Ekonomi dan Industri Indonesia menuju Superpower Dunia
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2