JAKARTA, Berita HUKUM - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 sebesar 6,23% masih sesuai dengan rencana BI dan pemerintah. "Ini masih di track yang kami perkirakan," kata Darmin di Jakarta, Jumat (8/2).
Menurut Darmin Nasution, naiknya inflasi pada Januari 2013, disebabkan oleh adanya curah hujan yang berlangsung terus menerus di beberapa daerah dan banjir yang melanda Jakarta.
Hujan yang banyak, banjir di banyak daerah terutama di Jakarta mendorong sedikit inflasi," kata Darmin.
Meski inflasi pada Januari 2013 sedikit lebih tinggi dari pola normal, namun inflasi inti tetap rendah yaitu 0,36 persen. "Kalau dilihat dari inflasi intinya, tetap rendah," katanya.
Terkait penurunan PDB pada kuartal IV 2012 adalah hal yang wajar karena nilai PDB selalu mengalami fluktuasi pada setiap kuartal.
Sebelumnya, pada Jumat (1/2) lalu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan laju inflasi pada Januari 2013 tercatat sebesar 1,03 persen, yang merupakan angka tertinggi sejak 2009.
"Inflasi bulan ini cukup tinggi dibandingkan bulan yang sama dalam empat tahun terakhir," katanya.
Suryamin mengatakan laju inflasi pada Januari biasanya tercatat dibawah satu persen, bahkan pada Januari 2009 sempat terjadi deflasi sebesar 0,07 persen.
"Inflasi ini naik dibandingkan 2012 yang hanya mencapai 0,76 persen, dan lebih tinggi dari 2009 yang tercatat deflasi," katanya.
Menurut dia, berdasarkan komponen pengeluaran, kelompok bahan makanan masih menjadi penyumbang inflasi terbesar yaitu 3,39 persen yang diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,56 persen.
Kemudian, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,46 persen, kelompok kesehatan 0,29 persen, kelompok sandang 0,25 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen.(es/skb/bhc/opn) |