Arab Saudi Arab Saudi akan Buat Bom Nuklir Jika Iran Punya Senjata Nuklir 2018-03-17 15:28:55
Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei (kiri) dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.(Foto: Istimewa)
ARAB SAUDI, Berita HUKUM - Arab Saudi memperingatkan bakal menciptakan bom nuklir jika Iran juga memiliki senjata serupa.
Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman menegaskan Arab Saudi sejatinya tidak ingin memperoleh senjata nuklir dalam wawancara dengan jaringan televisi Amerika Serikat, CBS News.
"Namun, kami takkan ragu, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan mengikuti hal yang sama secepat mungkin," tambahnya.
Pada kesempatan itu, dia menjelaskan mengapa pada November lalu dirinya menyebut Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei sebagai "Hitler baru di Timur Tengah".
"Dia ingin menciptakan proyeknya sendiri di Timur Tengah, mirip sekali dengan Hitler yang ingin mengekspansi ketika itu," tutur Pangeran Mohammed bin Salman.
"Banyak negara di seluruh dunia dan di Eropa tidak menyadari betapa berbahayanya Hitler sampai akhirnya kejadian. Saya tidak ingin kejadian serupa terjadi di Timur Tengah," lanjutnya.
Arab Saudi dan Iran selama ini merupakan seteru di kawasan Timur Tengah.
Dari segi mazhab Islam, Arab Saudi menganut mazhab Sunni, sedangkan Iran menganut Syiah. Hal ini mejadi faktor pembeda yang signifikan dalam hal konflik di Timur Tengah.
Iran dan Arab Saudi tidak bertempur secara langsung namun mereka terlibat dalam berbagai 'perang proksi' di seluruh wilayah tersebut.
Suriah adalah contoh nyatanya sementara di Yaman, Arab Saudi menuduh Iran memasok rudal balistik yang ditembakkan ke wilayah Saudi oleh gerakan pemberontak Syiah Houthi - insiden yang meningkatkan perang kata-kata antara kedua negara. Hak atas fotoREUTERS/MEHRImage captionSejumlah pekerja Iran berdiri di depan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bushehr , sekitar 1.200km sebelah selatan Teheran, Iran.
Kekuatan nuklir
Soal nuklir, Iran membatasi program nuklirnya dalam kesepakatan yang diteken pada 2015 bersama semua negara anggota permanen Dewan Keamanan PBB plus Jerman. Namun, AS berupaya keluar dari kesepakatan itu sejak Donald Trump menjadi presiden AS.
Iran juga telah menandatangani Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir dan sejak lama berkeras bahwa program nuklir yang mereka kembangkan hanya untuk tujuan damai.
Adapun Arab Saudi, yang merupakan sekutu dekat Amerika Serikat, menandatangani traktat serupa sejak 1988.
Tidak diketahui apakah Arab Saudi pernah mengembangkan senjata nuklir, namun dilaporkan telah menggelontorkan investasi untuk proyek senjata nuklir di Pakistan.
Pada 2013, Amos Yadlin selaku mantan kepala intelijen militer Israel, mengatakan dalam sebuah konferensi di Swedia bahwa jika Iran punya bom nuklir, "Saudi tidak akan menunggu sampai satu bulan. Mereka sudah membayar bom tersebut, mereka tinggal ke Pakistan dan membawa apa yang mereka perlu bawa."(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com