JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Kritik Ketua DPR Marzuki Alie atas perilaku sejumlah anggota Dewan yang pamer kekayaan, ternyata membuat panas kuping kleganya sendiri, Wakil Ketua DPR Anis Matta. Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun balik mengritik, agar negara tidak usah pusing dan mengatur gaya hidup pribadi para anggota DPR tersebut.
Menurur dia, gaya hidup mewah itu sebagai urusan pribadi yang tak perlu disoroti dan diatur. Justru yang dianggap perlu diperhatikan adalah kinerja anggota Dewan sebagai pejabat publik. "Saya melihat biarlah gaya hidup orang per orang itu menjadi pilihan pribadi, tidak perlu diintervensi negara," kata Anis Matta di gedung DPR, Jakarta, Senin (14/11).
Sikap sejumlah anggota DPR itu, jelas Anis, sudah memasuki ranah moral yang merupakan ranah pribadi dan bukan masalah yang harus diintervensi negara. "Sebaiknya kita sebagai anggota DPR fokus dengan kerjaan, pekerjaan yang terkait sebagai pejabat publik. Tidak usah atur gaya hidup anggota Dewan," kata politisi PKS tersebut.
Sementara itu, anggota FPDIP DPR Herman Hery tidak mau pusing dengan kritikan itu. Ia akan tetap menggunakan mobil super mewah Bentley seharga Rp 7 miliar itu, yang menurutnya dibeli dengan uang bukan hasil korupsi. "Memang salah kalau anggota DPR kaya? Saya ini pengusaha dan tidak pernah terlibat korupsi," selorohnya dengan nada tinggi.
Herman mengatakan, sebelum menjadi anggota DPR dia adalah pengusaha. Atasa dasar ini, dirinya tetap percaya diri menggunakan mobil Bentley miliknya untuk berkantor ke DPR. "Jangan ada yang sirik kalau pengusaha itu kaya. Saya pengusaha dan memang saya punya mobil mewah. Tidak ada masalah kalau saya menggunakan mobil mewah," imbuhnya lagi.
Sedangkan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR Ruhut Sitompul mengakui, dirinya memiliki beberapa mobil mewah. Gaya hidup mewah anggota Dewan tidak mendramatisasi dan mempolitisiasi masalah pribadi ini. "Yang ngoceh itu kalau kayanya belum kaya, artinya belum kaya seperti saya," kata Ruhut.
Menurut dia, munculnya isu mengenai gaya hidup hedonis dan kepemilikan mobil super mewah Bentley seharga Rp 7 miliar, karena persoalan internal di Partai Golkar. "Masalah ini timbul, karena masalah internal Golkar yang ribut dengan Bambang Soesatyo. Bambang kan pengusaha, masa pengamat lebih banyak duitnya dari pengusaha," selorohnya ringan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, masyarakat menyoroti gaya hidup anggota DPR yang glamor dan sukap pamer kekayaan itu. Hal ini terkait dengan kebiasaan anggota Dewan yang memamerkan dengan memarkirkan mobil itu di gedung wakil rakyat. Pemandangan ini memunculkan kecaman publik. Mereka dianggap tidak memberikan contoh keteladanan dari penyelenggara negara.(inc/rob)
|