JAKARTA, Berita HUKUM - Andrinof Chaniago, pengamat politik dan Dosen Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan bahwa kasus Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jakarta tidak dibenahi oleh Pemerintah Asing, maka keputusannya Pemerintah DKI akan membeli kembali perusahaan air minum, dan kembali dibeli sahamnya untuk ke masyarakat DKI. Hal ini diungkapkannya dalam diskusi publik bertema "Jokowi Melawan Asing", Senin (8/4).
"Total 200 PDAM seluruh Indonesia saat ini sudah memiliki utang sebesar 6 trilun, kita lihat kualitas dari PDAM tidak ada peningkatan, namun utang setiap tahun semakin meningkat," ujar Andrinof di Dapur Selera Tebet Jakarta Selatan.
Apakah benar pinjaman lunak dan aturan kontrak asing itu sangat merugikan masyarakat?
Ditambahkannya, contoh Jalan tol tidak ditambah, namun duit masuk dari pajak kendaraan bermotor sebesar Rp 8 triliun tidak pernah masuk kas.
"Dimana seharusnya pajak itu digunakan untuk pembangunan jalan tol agar tidak macet, namun uang pajak digunakan untuk kepentingan lain dan ada yang dikorup," tambah Andrinof.
Buat apa kita harus buat ruas jalan Tol baru, kalau 4 ruas jalan tol sudah pasti akan ditolak pemerintah DKI, tinggal 2 ruas jalan tol lagi belum dapat dipastikan akan dibangun berguna apa tidak lagi dalam pembahasan.
Dan ini merupakan akal-akalan terselubung dari pihak asing selama ini. Saya rasa intinya bagaimana kita dapat menjalankan momentum ini, dan benar projek bangunan serta teknik dari pinjaman luar negeri sebagian besar tidak diperlukan.
Bahwa bantuan luar negeri itu, malah menurunkan pertumbuhan ekonomi, dan tidak ada bantahan dari para pakar ekonom kita, sementara tidak ada peningkatan pelayanan dari projek bantuan asing, dan lihat saja kualitas pelayanan dari Palyja tidak ada pertambahan pelayanan air minum DKI, dimana pihak asing itu hanya akan melakukan pembodohan dan karena ada yang mau dibodoh-bodohi," pungkas Andrinof.(bhc/put) |