JAKARTA, Berita HUKUM - Saat Andi Mallarangeng mulai diperiksa penyidik KPK, sementara adik kandungnya Andi Rizal Mallarangeng di depan gedung KPK bersama puluhan wartawan membeberkan dari 3 berkas berjudul "Misteri Skandal Hambalang" yang disusun oleh tim Elang Hitam.
Rizal yang juga sebagai pengamat politik Indonesia yang lulusan S3-nya dalam bidang ilmu politik di Ohio State University, Amerika Serikat, kini Ia juga menjabat sebagai salah satu Ketua DPP Golkar melakukan protes atas pemberitaan tulisan Bili Khairudin di harian Kompas. "Kalau mau jadi corongnya, KPK dari zaman Soeharto juga sudah ada, jawaban tulisan Bili ada saya kirim cuma tidak dimuat, mana Bili panggil dia kemari," ujarnya kepada para wartawan yang mengerubungi Rizal.
Dilanjutkannya, kenapa orang seperti Bili Khairudin tidak tanya-tanya dengan kita, dalam tulisan mengutip pernyataan juru bicara KPK Johan Budi, "seperti, dia mengaku bersalah dan mau membongkar kejahatanya, menjadi Justice Kolabulator," tambahnya.
"Dia (Johan Budi), bila ingin jadi hakim sekolah dahulu, karena kalau sudah jadi hakim baru bisa menjadi hakim yang bisa memvonis orang salah atau tidak," ungkap Rizal.
Saya juga akan melakukan protes pada KPK terkait pemblokiran rekening keponakan saya, Gilang (22).
"Pembekuan KPK pada Rekening keponakan saya yang jumlah saldo hanya 16 juta, dan tidak ada lalu lintas lain di rekening itu. Pertanyaan saya adalah, mengapa KPK tidak memblokir rekening orang-orang yang sudah di audit, seperti Mahfud Suroso, orang-orang di PT Adhi Karya?. Dan kenapa KPK tidak memblokir itu,?" tanya Rizal.
"Audit BPK dan di sidik KPK yang dibekukan dan di audit Forensik, atau statement kesalahan orang yang ngak salah disuruh mengaku salah orang, KPK lembaga Penyidik detektif bukan hakim," pungkas Rizal Malarangeng.(bhc/put) |