JAKARTA, Berita HUKUM - Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, membantah pernyataan Antazari Azhar mengenai adanya pertemuan di Istana pada 9 Oktober 2008 lalu, untuk membahas skenario pencairan dana Rp 6,7 triliun untuk Bank Century, yang melibatkan mantan Ketua Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) itu.
“Sekali lagi Antasari telah melakukan pengakuan yang membohongi publik. Semua pertemuan yang dilakukan presiden selain tematis dan substantif, materinya selalu terdokumentasi secara internal, dan publik juga bisa mengikuti melalui peliputan media masa. Silahkan masyarakat mengecek pertemuan 9 Oktober 2008 itu melalui media massa yang sekarang arsipnya masih ada,” kata Andi Arief di Jakarta, Jumat (10/8) pagi.
Dalam penjelasan di Metro Realitas (8/8), Antasari mengaku pernah diundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana pada Oktober 2008 saat masih menjabat sebagai Ketua KPK. Antasari diundang untuk membahas rencana pemberian dana talangan Bank Century karena pemerintah sudah menyadari akan adanya dampak hukum atas kebijakan Bailout yang rawan penyimpangan itu.
Selain Antasari, hadir juga beberapa pejabat negara lainnya, seperti Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani, Mensetneg Hatta Rajasa, Gubernur BI Budiono, Andi Mallarangeng, dan Denny Indrayana.
Namun Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng mengaku dirinya tidak mengetahui dan tidak mengingat adanya pertemuan antara Presiden SBY dengan mantan ketua KPK Antasari Azhar yang membahas penyelamatan bank bermasalah di Istana. "Saya tidak tahu apa yang dimaksud dan saya juga gak inget ada pertemuan seperti itu", ujar Andi singkat di sela-sela buka puasa bersama di kantor Kemenpora, sebagaimana yang dikutip dari setkab.go.id pada Jum'at (10/8).(skb/bhc/opn) |