JAKARTA, Berita HUKUM - Ratusan wartawan dari media elektronik, cetak dan online, bahkan wartawan dari luar negeri sudah sejak pukul 09:00 WIB hari Jum'at ini (10/1) berkumpul di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna menanti kehadiran mantan Ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum Tersangka kasus gratifikasi pada proyek P3SON Hambalang, Bogor.
Anas Urbaningrum dalam keterangan persnya sekitar pukul 10:00 WIB, yang di siarkan lansung bebetapa stasiun TV nasional tidak menyatakan secara pasti akan hadir dalam pemanggilan ke 2 oleh KPK. Anas hanya menyampaikan secara isyarat bahwa dirinya akan bekerja sama dengan KPK.
"Pasti Anas tidak akan pernah lari dan menghormati lembaga KPK di negeri ini, saya akan bekerjasama, kalau ada proyek-proyek lainya, maka sesuatunya itu sesuatu yang jelas dan yang penting adalah jangan dijemput paksa dengan Brimob bersenjata," ujar Anas Urbaningrum, Jumat (10/1) di kediamanya Jl. Teluk Angsa Jakarta Timur.
Menurutnya, kalau dirinya tidak hadir, maka akan dijemput paksa dengan Brimob bersenjata, tidak perlu menggunakan Brimob bersenjata untuk menjemput dirinya.
"Brimob bersenjata, lebih baik tugas lainlah ke daerah lainlah, ke daerah konflik, Allhamdulilah saya tau alamat KPK di Rasuna Said, Anas tidak akan lari," ujar Anas kembali.
Sejak dirinya ditetapkan sebagai tersangka dan besoknya paspor miliknya sudah langsung diambil khusus oleh petugas imigrasi dari Kemenkum HAM.
"Pasport saya sudah diambil khusus pihak imigrasi, jadi tidak perlu saya di jemput Brimob insyaallah saya tau alamat Rasuna Said," tegas Anas menyakinkan.
Menurut Anas dirinya akan bekerja sama dengan KPK dan untuk proses keadilan dan kebenaran, dalam tuduhan menerima gratifikasi mobil Harrier dalam proyek Hambalang dan projek-projek lainya, karena penjelasan itu sangat penting," pungkas Anas Urabningrum.(bhc/put) |