Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Alibaba
Alibaba Siap Ambil Alih Yahoo
Friday 02 Dec 2011 20:03:15
 

Ilustrasi (Foto: Reuters Photo)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Harga saham Yahoo melonjak tajam, setelah muncul laporan bahwa kelompok bisnis Cina, Alibaba tengah bersiap mengambil alih penawaran terhadap perusahaan mesin pencari internet itu bersama kelompok usaha Blackstone dan Bain Capital. Saham Yahoo pada perdagangan di bursa teknologi Nasdaq menguat 3,3%, bahkan sempat menyentuh level 4,8%.

Pihak manajemen Alibaba, salah satu perusahaan internet terbesar di Cina, menyatakan bahwa masih menimbang pilihannya. "Alibaba Group belum memutuskan akan ikut menawar Yahoo," kata juru bicara Alibaba Group John Spelich, seperti dilansir BBC, Jumat (2/12)

Sejumlah laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan bahwa konsorsium Alibaba kemungkinan akan membayar hingga 20 dola AS (sekitar Rp 182 ribu) per lembar saham, jauh diatas harga penutupan Nasdaq pada Kamis (1/12), yang baru mencapai 16,23 dolar AS (sekitar Rp 150 ribu) sehingga menjadikan harga Yahoo menjadi 25 miliar dolar AS (sekitar Rp 227 triliun).

Alibaba sudah sejak lama dikaitkan dengan Yahoo. Namun, beberapa tahun terakhir hubungan dua pihak memburuk. Keduanya menyatu, setelah Yahoo membeli 43% saham Alibaba tpada 2005 senilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 9 triliun) .

Namun kedua perusahaan, ternyata kemudian justru berselisih paham sehingga Alibaba berupaya membeli kembali saham yang telah dijualnya pada Yahoo.

Hubungan dua perusahaan mencapai titik terburuknya tahun ini ketika Alibaba melakukan spin off (memisahkan anak usaha menjadi unit usaha tersendiri) terhadap unit usaha pembayaran online-nya, Alipay, sehingga tak bisa dijangkau Yahoo.

Yahoo menuding perusahaan Cina itu mencoba menyembunyikan fakta itu dari pihaknya, karena keputusan spin off sudah dibuat sejak Agustus 2010 namun Yahoo baru tahu bulan Maret lalu.

Pengamat mengatakan ketertarikan Alibaba terhadap Yahoo antara lain didasari oleh keinginannya untuk mendapatkan kembali kendali penuh atas perusahaannya . "Alibaba jelas sekali berminat mendapat sahamnya kembali dari Yahoo, jadi apa pun yang bisa dilakukan (untuk itu) pasti akan dilakukan," kata Dick Wei, analis dari JP Morgan di Hong Kong.(bbc/sya)



 
   Berita Terkait > Alibaba
 
  Jack Ma, Salah Satu Orang Terkaya Cina Itu, Mundur dari CEO Alibaba
  Jack Ma Terpapar Politik Istana
  Alibaba Habiskan Miliaran Dolar untuk Perangi Barang Palsu
  Tawarkan Diskon Besar, Alibaba Catat Penjualan Rp113,5 T
  Penjualan Saham Alibaba Pecahkan Rekor Dunia
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2