Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Bentrokan
Aktor Insiden Pembantaian Disinyalir Pejabat Tinggi Pemda FloTim
Saturday 17 Nov 2012 23:11:47
 

Gubernur NTT, Frans Leburaya saat mengunjung korban tembak di RSUD Larantuka.(Foto: BeritaHUKUM.com/san)
 
FLORES TIMUR, Berita HUKUM – Warga Desa Lewonara mengecam pemerintah setempat terkait insiden pembantaian yang terjadi di Got Hitam, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Selasa (13/11). Warga menilai aksi pembantaian oleh kelompok dari Desa Lewobunga itu disinyalir mendapat perintah langsung dari pejabat petinggi setempat. Kononnya, sejumlah oknum pejabat setempat berupaya ingin menguasai tanah ulayat itu, karena kabarnya lahan yang disengketakan itu akan dibangun stadion.

“Sudah kedua kalinya Bupati Yoseph Lagadoni Herin mengingkari kesepakatan, sehingga buntutnya terjadi pembantaian hingga menimbulkan banyak korban jiwa dan luka. Kami meminta Komnas HAM agar segera memeriksa bupati dan sejumlah oknum pejabat setempat yang terlibat dalam tanah ulayat yang telah disengketakan. Mengingat masalah yang tak kunjung selesai ini, dalam waktu dekat ini saya akan melaporkannyalangsung kepada bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” jelas Hendrikus, tokoh Adat di Adonara Timur, kepada pewarta BeritaHUKUM.com, Sabtu (17/11).

Koordinator Tim Advokasi Hukum NTT, Kapitan mengaku, Pemerintah dan aparat Brimob sudah bekerja tidak sesuai protap. Buktinya, ratusan personil aparat Brimob tidak bisa berbuat apa-apa saat terjadi pembantaian terhadap 50 orangtua adat usai melaksanakan acara ceremonial tapal batas di Got Hitam beberapa hari lalu. Kapitan juga meminta agar kasus pembantaian tersebut diusut tuntas, begitu juga dengan kasus tanah ulayat yang kini dalam sengketa.

“Kami sangat menyayangkan peristiwa pembantaian yang telah menelan banyak korban jiwa maupun luka. Terkait kasus tersebut, kami minta masalah ini diusut tuntas,” ujarnya.

Kapitan menegaskan, kasus sengketa tanah ulayat ini diibaratkan seperti api dalam sekam, yang setiap saat biasa terbakar. Nah, sengketa lahan di Desa Lewonara ini, adalah satu kasus lahan yang tak kunjung tuntas. Dan parahnya lagi, kasus tersebut malah kian mencekam saja.

Kasus sengketa tanah ulayat ini diperkirakan tidak ada jalan penyelesaiannya, bilamana terus ada intervensi politik pemerintah setempat yang berupaya menguasai lahan sengketa tanah ulayat tersebut. Persoalan sengketa tanah ulayat ini sebelumnya sempat mereda saat pemerintah menjanjikan akan menyelesaikan masalah ini dengan cara baik-baik. Tetapi perjanjian itu diaplikasikan dalam bentuk kesepakatan.

Kesepakatan itu secara utuh dipenuhi oleh warga Desa Lewonara. Namun, situasi kian memanas ketika pemerintah melanggar, bahkan mengingkari kesepakatan itu. Sehingga, terjadilah pembantaian yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa maupun luka.

“Agar korban tidak terus bertambah, kami minta pemerintah segera menyelesaikan masalah ini dengan arif dan bijaksana,” ujar Kapitan.

Peristiwa pembantaian yang terjadi pada Selasa lalu masih menyisakan kekecewaaan dan luka yang mendalam terhadap tindakan konyol yang dilakukan aparat Pemerintah.(bhc/san)



 
   Berita Terkait > Bentrokan
 
  Danramil 02 Adonara Memfasilitasi Perdamaian Perang Antar Suku yang Menewaskan 6 Orang
  Danramil 02 Adonara: Bentrokan Antar Suku di Desa Sandosi Situasi Kini Kondusif Aman Terkendali
  Bentrokan Antara 2 Suku di Adonara, 6 Orang Tewas
  2 Hari Bentrok Antarwarga Adonara Tengah di Flores Timur, 1 Tewas dan 3 Luka-luka
  Bentrok Kembali Terjadi di Buton, 2 Warga Tewas 8 Luka-luka dan 87 Rumah Terbakar
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2