Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
ILUNI UI
Aktivis UI Mengutuk Polisi atas Kekerasan terhadap Aksi Mahasiswa HMI MPO
2018-05-22 16:11:53
 

Ilustrasi. ILUNI UI badan hukum: Lawan Kekerasan.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Hidayat Matnur, Sekjen ILUNI UI badan hukum mengatakan setelah 20 Tahun Reformasi, Polisi masih bertindak represif terhadap aksi mahasiswa.

Pada Senin (21/5) siang kemarin, sedikitnya tujuh mahasiswa HMI MPO cabang Jakarta dipukuli saat menggelar demonstrasi Refleksi 20 Tahun Reformasi di depan istana Presiden Jakarta.

Hidayat mengatakan, "Kami mengutuk dan kecewa dengan kekerasan yang dilakukan polisi terhadap adik-adik mahasiswa HMI MPO kemarin di depan istana," tegasnya.

Hidayat Matnur menduga bahwa, Polisi dilapangan mendapatkan perintah dari atasan untuk memukul mahasiswa yang sedang berorasi mengkritisi Presiden Jokowi.

"Atas pemukulan tersebut kami meminta polisi untuk klarifikasi terbuka kepada publik jika tidak, kedepan Polisi dapat jadi musuh rakyat bila mengedepankan kekerasan," ungkap Hidayat Matnur, Selasa (22/5).

Sementara, Subhan, Korlap mahasiswa kependudukan 2001 dan Humas ILUNI UI badan hukum menambahkan, sikap represif Polisi ini akan menjadi bola salju bagi aktivis kampus lainnya untuk aksi di berbagai tempat, apalagi saat ini rakyat lagi sulit, harga pertalite naik lagi, nilai tukar tembus Rp14.200 dan ekonomi tidak juga membaik setelah 20 tahun reformasi.

"Coba kita hitung: aksi represif polisi, kenaikan harga pertalite, tenaga kerja asing, rasa aman yang terganggu karena gagalnya aparat menjaga rumah ibadah, nilai tukar yang melemah tembus Rp14,200, impor beras yang menurunkan daya beli petani dan ekonomi yang juga tidak membaik. Semua itu akan menjadi bahan bakar pergerakan mahasiswa dan rakyat di hari-hari kedepan," urai Subhan.

"ILUNI UI badan hukum akan terdepan mengadvokasi rakyat dalam melawan kekerasan yang dilakukan siapapun." tambahnya

Sedikitnya tujuh orang peserta demo dirawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Tujuh mahasiswa yang tergabung dalam HMI tersebut yakni Al Azhar Musa (Ketua Cabang HMI MPO), Irfan Maftuh (Korlab Aksi/ketua umum Front Nasional MPI), Arnol (HMI MPO), Ahmad Kerley (HMI MPO), Alfian (HMI MPO), Arif Ibnu Halim (HMI MPO) dan Lucky Mahendra (HMI MPO).

"ILUNI UI badan hukum berharap harus kekerasan terhadap mahasiswa tidak boleh terjadi lagi di masa datang." pungkasnya.(wa/bh/nmd)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2