JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi demo ribuan Buruh didepan Balai Kota DKI Jakarta yang awalnya berlangsung damai, namun akhirnya dicedarai oleh aksi anarkis dari Anggota Brimob Mabes Polri.
Sebelumnya buruh sempat mengancam akan menginap di Balaikota, sampai tuntutan UMP Rp 3,7 juta di kabulkan.
Jumat (1/11) sekitar pukul 18.49 WIB buruh secara tertib meninggalkan Balai Kota DKI Jakarta, meski sebelumnya aparat gabungan Polisi dan TNI sempat melakukan desakan, karena aksi demo yang dilakukan buruh telah melewati batas waktu atau jam akhir unjuk rasa, yakni pukul 18.00 WIB.
Sesaat setelah buruh dan Brimob sama-sama membubarkan diri, sebagian dari Anggota Brimob kembali ke arah bus yang diparkir di depan Kedubes Amerika Serikat, namun pada saat bersamaan buruh yang memarkirkan kendaraan motor roda dua disekitar lokasi bus Brimob awalnya di ejek, dan tiba-tiba tanpa dikomando buruh diserang dengan menggunakan helm pentungan, dan tameng, bahkan setelah sepeda motor buruh rubuh masih juga dipukul dan di injak-injak.
Sebagian buruh yang melihat keberingasan anggota Brimob ini hanya mampu menonton, dan tidak dapat membantu sesama rekanya, bahkan sebagian memilih lari dan menghindar.
Selanjutnya, aksi dari belasan Oknum Brimob ini, dilerai dan dicegah seorang Perwira dengan pangkat tiga melati dipundaknya.
"Hei, mundur kalian, mundur, sudah, sudah, kembali ke bus," ujar perwira tersebut, sambil mengayunkan tongkat ditanganya guna membubarkan aksi kekerasan yang dilakukan anak buahnya tersebut. Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan resmi dari pihak buruh mengenai jumlah korban yang luka-luka akibat kejadian tersebut.(bhc/put) |