"Ini tidak normal, ini adalah masa yang tidak lazim dan berbahaya," kata Obama saat berbicara di depan para mahasiswa di" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Akhirnya Barack Obama Bicara, Menyerang Donald Trump Soal 'Hal-hal Gila di Gedung Putih'
2018-09-09 04:05:10
 

Nazi, demagog dan teori konspirasi - tiga serangan Obama terhadap Trump.(Foto: twitter)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Mantan Presiden AS Barack Obama akhirnya meluncurkan serangan menyengat pada Donald Trump dan "berbagai hal gila yang muncul dari Gedung Putih"

"Ini tidak normal, ini adalah masa yang tidak lazim dan berbahaya," kata Obama saat berbicara di depan para mahasiswa di University of Illinois.

Dia menyerukan dilakukannya "pemulihan kejujuran dan kepatutan dan tertib hukum dalam pemerintahan kita".

Mantan presiden itu sebelumnya tetap menjaga agar tak tampil menonjol sejak meninggalkan Gedung Putih pada tahun 2017, kendati Presiden Donald Trump sering mengecam kebijakannya dulu.

Obama mengatakan pada sebuah upacara penyerahan penghargaan di Urbana, Illinois, Jumat (7/9), bahwa dia sebetulnya berniat mengikuti tradisi mantan presiden Amerika untuk turun dari panggung politik.

Namun akhirnya malah melancarkan serangan tajam pada pemerintahan saat ini.

Presiden Donald Trump tak urung menanggapinya juga. Di sela-sela penggalangan dana Partai Republik di Fargo, North Dakota, Jumat itu, ia mengatakan bahwa ia menyaksikan pidato pendahulunya itu, "tapi saya jatuh tertidur".

Ia menuduh pula bahwa Obama mencoba untuk mengaku-ngaku 'pencapaian luar biasa yang terjadi di negara kita,' tambahnya.

Obama TrumpHak atas fotoGETTY IMAGES

Dalam pidatonya, Obama memperingatkan bahwa demokrasi Amerika bergantung pada kesediaan orang untuk datang ke tempat pemungutan suara saat pemilihan sela bulan November.

"Sekarang, beberapa dari Anda mungkin berpikir saya melebih-lebihkan ketika saya mengatakan pemilihan sela ini lebih penting dari semua pemilihan umum yang saya ingat dalam hidup saya," kata sang Demokrat.

"Tapi dengan sekilas melihat berita utama baru-baru ini, sudah akan membuat Anda sadar bahwa momen kali ini benar-benar berbeda."

Obama merujuk ke semuah artikel opini di New York Times yang baru saja terbit yang membuat marah Trump.

Penulisnya, yang disembunyikan jati dirinya, disebut sebagai pejabat tinggi pemrintahan Trump, mengaku bekerja sama bersama sejumlah pejabat lain untuk melindungi negara dari "kebijakan-kebijakan terburuk" Persiden Trump.

Obama mengatakan: "Mereka (para pejabat anti Trump di gedung Putih) tidak melakukan hal terbaik untuk rakyat dengan secara aktif mempromosikan 90% dari hal-hal gila yang keluar dari Gedung Putih ini lalu berkata, 'Jangan khawatir. Kami mencegah 10% lainnya.'"

Namun dia juga mengatakan kepada hadirin bahwa Trump adalah "gejala, bukan penyebab" dari kekisruhan di Amerika.

Dia mengecam seruan Trump kepada Departemen Kehakiman AS untuk menyelidiki para musuh politiknya.

"Bukanlah hal yang partisan untuk mengatakan bahwa kita tidak bisa menekan jaksa agung atau FBI untuk menggunakan sistem peradilan pidana sebagai alat untuk menghukum lawan politik kita."

Presiden ke-44 AS ini juga pedas mengecam sikap awal Trump ketika tahun lalu diminta untuk mengutuk para pengunjuk rasa sayap kanan di Charlottesville, Virginia.

"Kita seharusnya menentang pihak pembuat masalah, dan bukan mengikuti irama mereka," kata Obama. "Kita seharusnya menentang diskriminasi dan kita yakin bahwa kita harus bersikap dengan jelas dan tegas kepada simpatisan Nazi."

"Seberapa berat sebetulnya, untuk mengatakan Nazi itu buruk?",(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2