JAKARTA, Berita HUKUM - Di Rumah Pinang Mas Pondok Indah Jakarta Selatan, Ahmad Dhani mengumumkan rencana Kementerian tandingan yaitu Kementerian Seni dan Industri Kreatif. Berhubung Jokowi selaku Presiden RI ke 7 yang baru saja seminggu melantik jajaran Kementeriannya untuk jalannya roda Pemerintahan telah meniadakan Kementerian tersebut. Kementerian tandingan ini di back up oleh pengusaha top.
Pada masa debat Capres, Presiden Jokowi banyak bicara tentang industri Seni dan Kreatif, namun kini tidak direalisasikan Kementerian tersebut, bahkan tidak menjadi bagian penting. Dhani juga mengaku didukung oleh salah satu pengusahan nasional, artis dan politisi yang ada DPR RI untuk rencana menjalankan Kementerian bayangan atau Kementerian tandingan tersebut.
"Tapi kan sejauh ini tidak ada. Yah setidaknya memerlukan dana paling gak di atas 100 milyar pertahun untuk kementerian seni dan industri kreatif menjalankan roda pemerintahan," tutur pria yang bernama lengkap Ahmad Dhani Prasetyo saat jumpa pers di rumahnya di Pondok indah, Jakarta pada, Jumat (31/10).
Beliau juga mengungkapkan, jika Parlemen saja sanggup untuk membuat Pimpinan jajaran DPR RI tandingan, masa Kementerian Seni dan Industri Kreatif tidak ada.
Dengan hilangnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat ini di pemerintahan Jokowi Jk, serta untuk mengembangkan perindustrian seni dan industri kreatif tersebut Ahmad Dhani yang sudah piawai dan yang sebagai Penyanyi top, multi-instrumentalis, pencipta lagu, komposer, produser rekaman, aransir, pengusaha profesional tampak cukup kecewa, dan disayangkan memang Kementerian ini tidak ada dalam jajaran Kabinet Kerja Jokowi-Jk, padahal sudah ada beberapa Pengusaha yang ingin menyumbangkan dana, agar industri seni dan kreatif di indonesia lebih "go internasional" nantinya.
Target program pertama yang akan dirilis oleh Kementerian bayangan, seni dan industri kreatif ini mengembangkan industri musik dan film; 'band Slank' agar go internasional dan lainnya.
"Kalau industri seni dan kreatif dianggap penting, ga usah 'reshuffle', namun ditambahi saja kementerian ini, karena menurut saya seni dan kreatif itu penting." Tandas pria kelahiran Surabaya 42 tahun lalu yang juga selaku pendiri dan produser Republik Cinta Management mengungkapkan saat jumpa pers, yang dihadiri belasan kru media cetak, elektronik dan online di Pondok indah, Jakarta.(bhc/mnd) |