JAKARTA, Berita HUKUM - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK hari ini Kamis (4/10), di Gedung KPK Kuningan Jakarta, setelah mendapat dukungan dari tokoh nasional dan tokoh Agama beberapa hari yang lalu, kali ini menerima ratusan Aktifis Anti Korupsi, Penggiat Sosial, Dosen, Mahasiswa, Budayawan, dan Rohaniawan. Dalam Dukungan Save KPK guna menindak lanjuti proses penyidikan Kasus Simulator SIM di Korlantas Mabes Polri dan RUU KPK yang di duga akan mengamputasi wewenang dan penindakan KPK.
Sejumlah tokoh gerakan Save KPK Antara lain, Anita Wahid, Efendi Ghazali, Usman Hamid, Eep Saefullah Fatah, Tama S Langkung, dll mendukung untuk menangani kasus SIM dan memerintahkan Kepolisian untuk menyerahkan proses hukum ke KPK, mendukung KPK melakukan pembersihan oknum mafia Jendral yang ada di Kepolisian. Dukungan terhadap KPK untuk mengangkat Penyidik sendiri, dan mendesak dengan segera agar KPK menangkap tersangka Jendral Djoko Susilo, sebagai langkah awal untuk pembersihan Polri, bergaung di Aula KPK lantai I Jakarta Selatan Kamis siang.
Ketua KPK Abraham Samad dengan tegas mengatakan, “Kami tidak butuh Political Will dari pimpinan Negeri Ini, kami tidak butuh Good Wiil, dari badan legestatif negeri ini, kami butuh dukungan masyarakat Republik Indonesia untuk pemberantasan korupsi.” Dikatakannya lagi, “Jangankan Jendral bintang dua, Jendral bintang penuh pun akan kami tangkap.”
“Saya tidak akan bergeser dari lantai III ruangan tempat duduk saya, sampai penyidik KPK datang dari lantai 7 untuk menyerahkan surat perintah penangkapan terhadap Jendral DJoko Susilo.” ujar Abraham.
Aksi yang dipenuhi oleh ratusan pendukung dan aktivis anti Korupsi, menyerahkan petisi dukungan terhadap KPK, yang diterima langsung oleh Abraham Samad dari Anita Wahid yaitu Putri Almarhum mantan Presiden Abdurahman Wahid. Dalam petisi itu terdapat dukungan dan tanda tangan dari hampir seratus ribu masyarakat yang mendukung KPK, untuk terus maju dan memberantas korupsi di Negeri ini. (bhc/put) |