Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Opini Hukum    
Pemilu
Abdullah Hehamahua: Bangsa ini Betul-betul Sedang Sakit Parah
2019-05-29 16:35:12
 

Abdullah Hehamahua mantan Penasehat KPK RI.(Foto: dok.BH)
 
Oleh: Abdullah Hehamahua

SEBENARNYA SAYA tidak ingin komentari kisah ini karena saya sudah membacanya beberapa kali sejak 5 tahun lalu. Cuma saya tergelitik dengan apa yang terjadi beberapa pekan belakangan ini di mana presiden, para menteri, dan penegak hukum, khususnya kepolisian bertingkah seperti mahasiswa Indonesia yang belajar di Perancis tersebut.

Sebenarnya, sebagian besar kalangan termasuk saya pribadi sudah melupakan kecurangan yang terjadi pada pilpres 2014 yang lalu. Ditakdirkan, Ketua MK yang mengadili sengketa pilpres 2014 itu, yunior saya di UNHAS sehingga saya tau jalan cerita kecurangan pilpres 2014 tsb. Lalu sebagian masyarakat termasuk saya pribadi tenggelam dalam kesibukan rutin masing2 sehingga kecurangan pilpres 2014 itu terlupakan. Namun, ada sekitar 700 orang petugas KPPS meninggal dunia dalam waktu relatif bersamaan pasca pilpres. Lalu menkes melarang autopsi mayat mereka. Kemudian ditemukan ratusan selongsong peluru tajam yang dilepaskan Brimob dalam menghalau demonstran tgl 21 - 22 mei.

Saya lalu melihat pengakuan mahasiswi Indonesia yang belajar di Perancis tersebut bahwa kesalahan yang dilakukan sebagai persoalan sepele, sama seperti pengakuan KPU, Bawaslu, Presiden, Menteri dan penegak hukum. Apakah DNA mahasiswi itu sama dengan yang dipunyai Menkes, Brimob dan Presiden yang merasa bangga dapat menipu sistem yang ada demi mencapai ambisi pribadi.? Lalu kita harus terima Presiden hasil kecurangan yang kedua kalinya? Bangsa ini betul-betul sedang sakit parah. Lalu terbayang masa muda saya sebagai mahasiswa di Makassar yang sering masuk keluar sel dan penjara karena memperjuangkan aspirasi mahasiswa.

Saya menunggu dan menunggu tampilnya mahasiswa seperti thn 1965 - 1967, 1974, dan 1998 yang karena people power mereka, dua presiden penomenal dilengserkan. Saya lalu menghayal, apakah dalam usia senja ini, saya harus turun ke jalanan lagi untuk merasakan bagaimana makanan di sel dan penjara.

Bahkan saya juga menghayal bagaimana nikmatnya Hasan Albana, Sayid Kutub, dan pahlawan dari kampung saya sendiri, Ahmad Lusi (Patimura) meninggal di tiang gantungan karena keteguhan melawan penguasa yang curang dan zalim. Apalagi memerhatikan piagam Wira Karya saya yang dianugerahkan pemerintah karena memiliki andil dalam pembangunan integritas nasional, khususnya di KPK. Lalu muncul pertanyaan dahsyat, "hei Abdullah Hehamahua, kamu salah seorang cucu Pattimura, masihkah kamu berintegritas?" Ya, Allah aku rindu menjumpaiMu sebagai seorang syuhada. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin !!!

Penulis adalah Mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI).

(Sumber tulisan ini dari WAGroup. Kemudian zonasatunews.com melakukan konfirmasi kepada penulisnya, Abdullah Hehamuhua via WA dan telah mendapatkan ijin untuk menerbitkan).(zonasatunews/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Pemilu
 
  Usai Gugat ke MK, Mahfud MD dan Ari Yusuf Amir Adakan Pertemuan di Rumah Ketua MA?
  PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
  Daftar Lengkap Perolehan Suara Partai Politik Pemilu 2024, Dan 10 Partai Tidak Lolos ke Senayan
  DPD RI Sepakat Bentuk Pansus Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
  Nyaris Duel, Deddy Sitorus PDIP dan Noel Prabowo Mania saat Debat di TV Bahas Pemilu
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2