JAKARTA, Berita HUKUM - Panitia seleksi (Pansel) anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2016-2020 melalui rapat pleno pada 3 Maret 2016 memutuskan telah menyeleksi 124 pendaftar, sebanyak 81 orang lolos seleksi administrasi dan masuk ke tahap selanjutnya.
Ketua Pansel Komjen Pol (P) Imam Sudjarwo mengatakan dari 81 orang tersebut, mayoritas yang lolos berasal dari luar kepolisian. "Dari pakar kepolisian yang mendaftar 20 orang, yang isinya mantan polisi dan pengamat polisi. Kemudian sebanyak 61 orang dari tokoh masyarakat dari berbagai profesi," ujar Imam di Gedung Kompolnas, Jakarta, Jumat (4/3).
Sebaran yang lulus seleksi administrasi ditinjau dari sisi geografis untuk wilayah Jabodetabek sebanyak 60 orang, Jawa 15 orang dan luar Jawa 6 orang. Dari jumlah jenis kelamin untuk pria sebanyak 75 pria dan 6 wanita. Sementara incumbent yang mendaftar kembali ada tiga orang.
Imam melanjutkan, peserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi berhak mengikuti tahapan ujian tertulis yang akan dilaksanakan pada 10 Maret 2016, yang akan diciutkan menjadi 50 peserta. Selain itu, akan ada ujian assement dan track record calon Kompolnas yang dilakukan oleh KPK, Bareskrim dan BIN. Dalam tahap ini calon Kompolnas bakal dikecilkan menjadi 24 orang peserta. Tahap Keempat akan memasuki tahap pemeriksaan kesehatan, termasuk tes narkoba dan wawancara yang akan dilakukan pada 12 April 2016.
"Dari tahap ini peserta yang diseleksi diambil 12 orang. Dari jumlah ini akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk dipilih menjadi enam orang Kompolnas," papar Imam Sudjarwo.
Keenam orang terpilih untuk Kompolnas periode 2016 - 2020, yakni 3 orang dari Pakar Kepolisian dan 3 Tokoh Masyarakat. " Kami meminta kepada masyarakat untuk ikut memberi masukkan tentang track record para calon anggota Kompolnas dalam rangka menjaring partisipasi publik dalam proses seleksi dimaksud melalui website," sambung Imam.
Anggota Pansel Calon Anggota Kompolnas lainnya, Neta S Pane menjelaskan sesuai Keppres bahwa Kompolnas itu mitra polisi. Dan Neta menambahkan bahwa seleksi untuk calon anggota Kompolnas akan berbeda dari yang sudah-sudah. Yakni, para calon diminta untuk menulis jawaban dalam ujian tersebut dengan tulisan tangan. "Jadi nanti para calon anggota tidak lagi membawa makalah dari rumah, tetapi akan menulis tangan saat ujian tersebut dilakukan. Hal ini untuk menghindari joki," jelas Neta.
Sementara itu, Gardi Gazarin, Ketua Forum Wartawan Polri (FWP) merasa bersyukur bisa lolos tahap awal dalam pencalonan Kompolnas dan akan berjuang terus sampai tahap akhir. Wartawan senior yang sudah meliput 20 tahun di lingkungan Polri, bertekad akan memajukan Kompolnas guna mendukung Kinerja Polri ke depan agar lebih baik lagi.(bh/as) |