Inggris 5 Tewas, PM Inggris Kecam Serangan Teror London sebagai 'Sakit dan Bejat' 2017-03-23 10:21:07
Serangan di Westminster juga merupakan salah satu tahun hari sejak serangan teror di Brussels.(Foto: Istimewa)
LONDON, Berita HUKUM - Perdana Menteri Inggris, Theresa May, sudah selesai memimpin rapat Cobra, atau rapat darurat untuk menangani krisis nasional, menyusul serangan di kawasan Westminster yang menewaskan lima orang.
Usai rapat tersebut, PM May mengecam serangan yang disebutnya sakit dan bejat dan menambahkan bahwa pikirannya untuk para korban dan keluarganya.
Dalam pernyataan persnya, Rabu (22/3) malam waktu London, dia menegaskan bahwa negara Inggris dan nilai-nilainya,tidak akan pernah menyerah pada teror.
PM May tak lupa memberikan penghargaan kepada polisi dan aparat keamanan yang menurutnya memperlihatkan keberanian yang istimewa dengan mendekati bahaya.
Seorang polisi dan pelaku penyerangan termasuk dalam korban yang tewas dalam serangan yang menurut polisi sebagai serangan teror, Rabu (22/3) pukul 14.40 waktu London. Hak atas fotoAP/YUI MOKImage captionPelaku dilaporkan menabrak para pejalan kaki di Jembatan Westminster sebelum menabrak pagar kompleks Gedung Parlemen Inggris.
Pelaku penyerangan menggunakan mobil untuk menabrak beberapa pejalan kaki di Jembatan Wesminster di pusat kota London sebelum menabrakkan mobilnya ke pagar kompleks Gedung Parlemen Inggris.
Dia kemudian menikam seorang aparat polisi dengan pisau sebelum ditembak oleh polisi bersenjata. Hak atas fotoAPImage captionKepolisian Inggris memperlakukan serangan di kawasan Westminster sebagai serangan teroris.
Kawasan padat wisatawan
Sedikitnya 20 orang lainnya cedera, termasuk tiga aparat polisi.
Otorita Pelabuhan London mengatakan seorang perempuan diselamatkan dari Sungai Thames dan menderita cedera yang serius. Hak atas fotoAFPImage captionSidang di Gedung Parlemen ditunda namun para anggota parlemen sempat diminta tidak ke luar dari gedung.
Kawasan Jembatan Westminster dan Gedung Parlemen Inggris dengan jam besar Big Ben, merupakan salah satu tujuan utama wisata di Inggris dan selalu padat dengan para pengunjung dari seluruh dunia.
Tiga murid sekolah asal Prancis termasuk yang cedera dalam serangan yang diperlakukan Kepolisian Inggris sebagai serangan teroris ini.
Perdana Menteri Prancis, Bernard Cazeneuve, menyatakan mendukung para siswa yang cedera tersebut dan keluarganya serta menyampaikan 'solidaritas kepada teman-teman di Inggris'. Hak atas fotoAP/KIRSTY WIGGLESWORTHImage captionKawasan sekitar Gedung Parlemen, tempat Big Ben -yang merupakan salah satu tujuan wisata- ditutup selama beberapa jam setelah insiden.
Sementara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sudah menelepon PM Theresa May untuk menyampaikan turut berduka cita atas serangan di London.
Ucapan simpati dan dukungan antara lain juga disampaikan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel, Presiden Prancis, Francois Hollande, dan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte.
Para anggota parlemen Inggris yang sempat diminta untuk tetap berada di dalam Gedung Parlemen sudah diizinkan untuk ke luar dari gedung setelah semua sidang ditunda.(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com