JAKARTA, Berita HUKUM - Kejaksaan Agung hari ini melaksanakan penyerahaan 5 orang tersangka tindak pidana korupsi proses pengadaan flame turbine senilai Rp23,942 miliar pada pekerjaan life time LTE major overhouls gas turbine GT PLTG sektor pembangkit Belawan tahun anggaran 2007, 2008 dan 2009.
Dalam kasus ini Kejaksaan menetapkan 6 orang tersangka yang telah ditahan Kejagung, yaitu Albert Pangaribuan, General Manager, Edward Silitonga, Manager Perencana, Ferdinand Ritonga, Ketua Panitia Pemeriksa Mutu Barang, Fahmi Rizal Lubis, Manager Produksi, Robert Manyuazar, Ketua Panitia Lelang, dan mantan Manager Sektor PT PLN Pembangkit Sumatera Bagian Utara Hermawan Arief Budiman.
Kepala Kejaksaan Negeri Medan, Muhammad Yusuf mengatakan bahwa hasil perkembangan penyidikan sejak tanggal 21 Oktober, Hermawan Arief Budiman ditetapkan sebagai tersangka. "Kejaksaan telah menetapkan mantan Manager Sektor PT PLN Pembangkit Sumatera Bagian Utara Hermawan Arief Budiman sebagai tersangka," kata Yusuf Negeri Medan.
"Berkas perkara terhadap lima orang tersangka berdasarkan hasil penelitian, pada tanggal 18 Maret 2014 telah dinyatakan lengkap (P21)," tulis Kapuspenkum Setia Untung Arimuladi, dalam keterangannya, Rabu (19/3).
Untung menyebutkan berkas kelima tersangka itu sudah lengkap kecuali tersangka M Bahalwan. Bahalwan adalah Direktur Operasional PT Mapna Indonesia yang bertugas sebagai bagian administasi dari Mapna Co yang memenangi tender dengan PLN dalam proyek ini.
Kelima tersangka tersebut adalah Rodi Cahyawan (Karyawan PLN Pembangkit Sumbagut), Muhammad Ali (Karyawan PLN Pembangkit Sumbagut), Chris Leo Manggala (Mantan GM Kitsbu), Surya Dharma Sinaga (Manager Sektor Labuan Angin), Supra Dekanto (mantan Dirut PT NTP).
Berkas mereka dinyatakan lengkap berdasarkan Surat Nomor (berturut-turut): B-16, B-17, B-18, B-19, B-20/F.3/Ft.1/03/2014 tanggal 18 Maret 2014.
"Dengan didasarkan Pasal 8 Ayat (3) huruf b KUHAP, penyerahan tanggung jawab para tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan Negeri Medan akan secepatnya dilaksanakan oleh penyidik," kata Untung.
"Adapun kerugian negara atas dugaan tindak pidana korupsi tersebut adalah sebesar Euro 25.224.064,08 atau sekitar kurang lebih Rp 337.429.393.537," imbuhnya.
Padi tadi pada pukul 07:30 wib telah berangkat Tim penyidik Kejaksaan dan kelima tersangka ke Medan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.(bhc/dar) |