JAKARTA, Berita HUKUM - Sebanyak 5 Kompi pasukan Brimob dan Sabhara, Polantas, serta satuan Intel, melakukan apel dan disiagakan di halaman Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
Dalam apel siang hari selepas Ba'da sholat Jumat (15/3), Kapolres Jakarta Pusat Kombes AR Yoyol mengatakan bahwa, "agar menjaga aksi demo mahasiswa HMI dengan tertib. Jangan sampai ada yang terprovokasi, dan jangan sampai terdengar letusan senjata api. Ingat itu!," ujar Kombes AR Yoyol.
Ditambahkannya agar sebanyak 2 Kompi pasukan akan berada didalam halaman Monas untuk mem Back Up dan berjaga-jaga kemungkinan terjadi aksi demo selepas kongres HMI, dan mereka akan melakukan aksi di depan Istana sebanyak 300 massa.
Sedangkan Kapolsek Metro Gambir, AKBP Tatan Dirsan Atmaja juga terlihat dalam apel siaga, namun ketika diminta untuk memberikan arahan kepada pasukannya, Tatan menyatakan sudah cukup dan semoga pasukan paham semua tugas dan fungsi masing-masing.
Sementara itu menurut informasi yang berhasil dihimpun pewarta BeritaHUKUM.com, akan adanya aksi demo, dengan beredarnya BBM karena ajakan untuk bergabung dalam aksi di depan Istana Negara.
Belasan Mahasiwa Jakarta, berdemo dan menuntut kami tetap berjuang dan masih melawan melihat ketidak adilan pemerintah saat ini, sungguh sangat ironis SBY mendengar isu penggulingan pada dirinya sampai mengumpulkan 7 Jenderal.
Sedangkan TKI kita disiksa, diperkosa dan dibunuh, namun SBY tidak mengumpulkan 7 Jenderal untuk menghadapi OPM, GAM, yang katanya Anti NKRI SBY tidak mengumpulkan 7 Jenderal.
Sebenarnya Jenderal dikumpulkan untuk melawan siapakah. Bangsa asing atau bangsa sendiri?
Maka dari itu kita lawan penindasan di Negeri kita, kami mohon kepada kawan-kawan seperjuangan untuk kembali turun ke jalan, menyerukan suara-suara Revolusi sebagai wujud dari perlawanan pada hari Jumat (15/3), pukul 16:00 WIB, belasan mahasiswa Jakarta melakukan titik aksi di Istana Negara.
Musuh kita bukanlah Suku atau Agama yang berbeda, namun musuh kita adalah kekuasaan yang menindas. Hidup Mahasiswa, tertanda Deaz UIN, Angel UBK.
sementara Ayong Latopono mengatakan "bahwa, rezim SBY - Budiono telah gagal, dan harus segera mundur, "kami meminta partai demokrat tidak usah lagi ikut dalam pemilu 2014," ujar Ayuong.
Sedangkan di depan Istana Negara terlihat dari pantauan pewarta, ada blokade kawat duri di sepanjang depan Istana, serta telah disiagakan mobil water cannon, untuk mengantisipasi aksi demo Mahasiswa hari ini, aksi belasan Mahasiwa Jakarta berjalan tertib dan damai, sementara HMI sendiri batal melakukan aksinya.(bhc/put) |