JAKARTA, Berita HUKUM - Tersangka kasus gratifikasi proyek P3SON Hambalang yakni Anas Urbaningrum, akhirnya memenuhi panggilan ke 2 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selepas sholat Jumat Anas hadir, dimana sebelumnya, pada Selasa (7/1) kemarin Anas sempat mangkir dari pemeriksaan pertama, dengan alasan sowan ke ibu dan mertuanya dan tidak terima dengan surat panggilan KPK yang membuat sangkaan kasus proyek-proyek lainnya.
Anas datang pukul 13.40 WIB, dengan mengenakan baju putih lengan pendek, dan memakai celana jeans warna biru, Anas tampak terlihat di dampingi oleh kolegannya Anggota DPR RI Gede Pasek Suardika. Namun sejak kemarin malam dan pagi hari tadi tidak terlihat Saan Mustofa rekan Anas di Demokrat dulu yang biasanya selalu mendampinginya.
"Sesuai dengan yang tadi saya sampaikan, saya nggak lupa alamat KPK di Rasuna Said," ujar Anas kepada wartawan di gedung KPK, JL Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).
Menurut Anas, jika ada yang bilang dirinya Anas Urbaingrum tidak mau dipanggil KPK, karena memang namanya bukan KPK, melainkan Anas Urbaningrum.
"Nama saya Anas bukan KPK. Istri saya manggil Abah, ada yang panggil Cak, Mas" jelasnya lagi.
Perjalanan karir politik Anas Urbaningrum begitu pesat, sejak keluar dari Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Anas Urbaningrum memilih bergabung ke Partai Demokrat, dan jelas saja kader tulen HMI ini, dengan cepat berhasil melejit, setelah duduk dan mendapat kursi di DPR RI pada pemilu 2009 lalu. Anas juga berhasil menang sebagai Ketua Umum dalam kongres partai Demokrat di Bandung, mengalahkan Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng, namun kemenangan itu tidak berlangsung lama, setelah itu prahara korupsi menimpa partai besutan Presiden SBY itu.
Sementara, rekan satu partainya yakni mantan bendahara umum partai Demokrat M. Nazarrudin yang telah ditangkap KPK terkait kasus suap wisma atlet Jaka Baring Palembang, dalam pelariannya dan setiap ocehannya M. Nazaruddin selalu menyebut nama Anas Urbaningrum, dan nama-nama pengurus teras partai berlambang bintang mercy lainnya tersebut satu persatu berjatuhan di tangan penyidik KPK.(bhc/put) |