Amerika Serikat 'Serangan Sinar Laser' atas Pilot AS, Pentagon Menuduh Cina 2018-05-05 06:43:49
AS menuduh orang-orang di pangkalan militer Cina di Afrika timur menembakkan sinar laser ke arah pilot AS yang akan melakukan pendaratan.(Foto
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Amerika Serikat secara resmi telah melayangkan protes ke Cina terkait beberapa insiden gangguan sinar laser atas pilotnya yang dituduh berasal dari pangkalan militer Cina di Djibouti, Afrika timur.
Kementerian Pertahanan AS, Pentagon, mengatakan telah meminta Cina agar menyelidiki beberapa "insiden yang sangat serius".
"Mereka melakukan insiden sangat serius," kata juru bicara Pentagon, Dana White kepada para wartawan.
"Kami secara formal telah melayangkan protes kepada pemerintah Cina dan kami telah meminta Cina agar menyelidiki insiden ini."
Dikatakan bahwa orang-orang yang berada di pangkalan militer di Afrika timur yang menembakkan sinar laser ke arah pilot AS yang akan melakukan pendaratan.
Cina menolak tuduhan AS dengan mengatakan bahwa tuduhan tersebut 'tidak sesuai kenyataan'. Hak atas fotoCHINA NEWS SERVICEImage caption
Kapal-kapal yang mengangkut tentara Cina tengah berlayar ke Djibouti di Tanduk Afrika untuk mendirikan pangkalan militer pertama Cina di luar negeri pada 2017.
Juru bicara Kementerian luar negeri Cina mengatakan kepada wartawan bahwa laporan itu sudah diverifikasi secara hati-hati dan AS telah diberitahu bahwa tuduhannya tidak benar.
"Anda dapat mengingatkan para pejabat terkait di AS agar melihat fakta dan tidak membuat tuduhan tanpa dasar," tambahnya.
AS memiliki pangkalan militer di Djibouti di kawasan Tanduk Afrika, yang digunakan sebagai operasi kontra-terorisme di Afrika dan Timur Tengah.
Dan pada tahun lalu, Cina membuka pangkalan militer luar negeri pertamanya di kawasan itu, yang terletak hanya beberapa kilometer dari fasilitas AS.
White menambahkan bahwa pihaknya belum memahami motif di balik insiden penembakan sinar laser tersebut namun dalam beberapa minggu terakhir, sudah terjadi sekitar 10 insiden serupa.
Dalam sebuah kasus, dua pilot pesawat kargo menderita cedera mata ringan ketika mereka mendarat, kata pejabat AS.
Pangkalan militer Cina di Djibouti
Akhir 2017 lalu, kapal-kapal yang mengangkut tentara Cina tengah berlayar ke Djibouti di Tanduk Afrika untuk mendirikan pangkalan militer pertama Cina di luar negeri.
Kapal-kapal tersebut bertolak dari kota Zhanjiang, Provinsi Guangdong, Selasa (11/07), lapor kantor berita resmi Xinhua.
Xinhua tidak merinci jumlah kapal atau jumlah tentara yang dikirim ke Djibouti, tidak disebutkan pula kapan pangkalan militer tersebut akan dioperasikan. Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionPersiapan pengiriman militer Cina ke Djibouti untuk mendirikan pangkalan militer pada 2017 lalu.
Pihak berwenang Cina mengatakan pangkalan militer yang akan berfungsi sebagai pangkalan pendukung itu akan digunakan untuk kepentingan penjaga perdamaian dan bantuan kemanusiaan di kawasan Afrika dan Asia Barat.
Ditambahkan bahwa pangkalan juga akan digunakan untuk kerja sama militer, latihan angkatan laut, dan misi penyelematan.
Selama tahun-tahun terakhir, Cina telah menggenjot investasi di Afrika dan sekaligus meremajakan militernya. Hak atas fotoAFPImage captionDalam sebuah kasus, dua pilot pesawat kargo menderita cedera mata ringan ketika mereka mendarat, kata pejabat AS.
Pangkalan militer Cina di Djibouti dilaporkan disepakati setelah diadakan 'perundingan yang bersahabat' anatra kedua negara. Laporan-laporan sebelumnya menyebutkan pembangunan pangkalan dimulai tahun lalu.
Pangkalan ini dinilai sebagai langkah Cina untuk meningkatkan kehadirannya di Afrika, yang membuat India khawatir akan peningkatan pengaruh Cina di kawasan Samudra Hindia. Hak atas fotoPOOL/GETTYImage captionJuru bicara Kementerian luar negeri Cina mengatakan kepada wartawan bahwa laporan itu sudah diverifikasi secara hati-hati dan AS telah diberitahu bahwa itu tidak benar.
Pendirian pangkalan militer di Djibouti diperkarakan merupakan bagian dari upaya Cina untuk meningkakan kehadiran di wilayah Afrika.
Sejumlah besar proyek infrastruktur itu merupakan jalur kereta yang menghubungan negara-negara Afrika, termasuk jalur kereta yang menghubungkan Djibouti dengan ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.
Di samping itu, terdapat jalur kereta di Angola, Nigeria, Tanzania dan Zambia.
Sebagai imbalannya, Afrika memasok sumber-sumber daya alam, mineral, dan energi ke Cina.(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com