JAKARTA, Berita HUKUM - Pengamat politik Muslim Arbi mengingatkan, penangkapan sekretaris Masjid Luar Batang Mansur Amin, justru akan semakin memperkuat perlawanan terhadap arogansi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Mansur Amin ditangkap pihak kepolisian dengan tuduhan menggerakkan massa menolak kehadiran Ahokdi Penjaringan, Jakarta Utara.
"Penangkapan sekretaris masjid Luar Batang Mansur justru akan memunculkan semangat perlawanan terhadap Ahok semakin besar. Perlawanan ke Ahok munculkan revolusi, dan benih-benih itu sudah terlihat," tegas Muslim Arbi kepada intelijen Senin (27/6).
Menurut Muslim, penangkapan sekretaris masjid Luar Batang ini bentuk kezaliman Ahok. "Genderang perang sudah ditabuh Ahok, dia memperalat polisi untuk menangkap warga Jakarta. Bukannya surut, warga Jakarta justru makin berani," papar Muslim.
Muslim mengingatkan, saat ini warga Jakarta sudah muak dengan sikap Ahok. "Pengusiran Ahok merupakan bentuk amarah warga terhadap Ahok," jelas Muslim.
Sementara, Menurut koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma, unjuk rasa tersebut sebagai perlawanan terhadap Ahok yang dinilai telah mendzalimi rakyat miskin Jakarta.
"Begitu marahnya warga terhadap Ahok sampai mereka melakukan pelemparan batu ke arah mobilnya. Bagi saya, itu menunjukkan Ahok tak ada harganya lagi di mata warga Jakarta. Unjuk rasa dengan melempari mobil Ahok dengan batu itu ibarat Intifada, yakni bentuk perlawanan rakyat Palestina yang menolak tentara zionis Israel yang menduduki jalur Gaza," kata Lieus, Senin (27/6).
Diberitakan, Polres Metro Jakarta Utara telah mengamankan sejumlah orang yang terlibat aksi anarkistis saat Gubernur DKI Jakarta meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Penjaringan, Jumat (24/6) sore.
Salah satu yang diamankan adalah Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin. "Mansur kami amankan. Dia yang menggerakkan massa kemarin," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Sungkono, sebagaimana dikutip Kompas.com (26/6).(intelijen/pojoksatu/bh/sya) |