JAKARTA, Berita HUKUM - Saat ini Konflik terbuka yang dialami antara Indonesia dengan Negeri Kangguru Australia sedang membutuhkan jalan keluar untuk memperbaiki hubungan bilateral kedua negara yang sangat diperlukan, Senin (17/2).
Kemarin, pada hari Sabtu 15 Feb 2014 hal itu sudah diutarakan oleh Tanya Plibersek sebagai Deputi Pemimpin Oposisi dan Deputi Partai Buruh Australia, dirilis dari Australian Associated Press, perihal, menilai bahwa langkah perbaikan itu harus dilakukan dan sangat mendesak.
‘’Ini penting dilakukan PM Tony Abbott dan Menlu Julie Bishop,’’ kata Tanya, menuntut langkah perbaikan, usai Dubes Australia Greg Moriarty diomeli menteri luar negeri Indonesia Marty Natalegawa.
Dikabarkan, Menteri Marty Natalegawa, memanggil dan memprotes Duta Besar (Dubes) Moriarty, soal pemulangan para peminta suaka politik di Australia, yang mengunakan perahu kecil.
‘’Pengusiran itu tidak dapat diterima,’’ ujar Marty seperti diberitakan Fairfax Media, berikut dilansir dari inilah.com
Begitu juga halnya dengan, Dubes Moriarty yang juga dipanggil di bulan November 2013 silam, ketika Indonesia melakukan protes tuntutan atas penyadapan telepon para pejabat Indonesia oleh inteligen Negara Kangguru(Australia) tersebut.
Adapun kekwahtiran yang menjadi dilema lebih lanjut yang diutarakan pada Tanya Plibersek, menurutnya Justru Australia yang menjadi rugi bersengketa atau berkonflik secara terbuka dengan Negara RI, negara yang dikenal dengan sistem demokratis tersebut.
‘’Sangat vital bagi keamanan dan kemakmuran ekonomi Australia,’’ kata Tanya Plibersek, deputi Partai Oposisi Australia ini.(inl//bhc/bar)
|