Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pilpres 2014
Pilpres 2014, Jika Tanpa Jokowi Bukan Pemilu
Saturday 14 Sep 2013 19:10:16
 

Pengamat politik Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens.(Foto: BeritaHUKUM.com/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pengamat politik dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), DR. Boni Hargens mengatakan, jika Pemilu 2014 diumpakamkan sebagai suatu pentas musik, maka Jokowi merupakan vokalisnya, dan sosok Cawapres yang muncul saat ini sebagai beking vokalnya.

Sementara, untuk konvensi Capres yang sedang berlangsung di Partai Demokrat itu hanya mencari penari latar saja.

Hal ini diungkap oleh, DR Bonie Hargens dalam Diskusi publik Memilih Capres Secara Rasional di Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (14/9).

Menurut Boni," kenapa sosok Jokowi menjadi begitu besar, karena wajah-wajah pemimpin saat ini, wajah lama, dan sudah menjemukan masyarakat Indoesia," ujar Boni.

Untuk calon-calon Capres lain lawan Jokowi mendatang, harus koreksi diri, "saya sarankan pada Capres yang lain harus banyak-banyak ngaca," ujar Boni.

Sementara itu, pada Pemilu 2014 nanti akan kelihatan Idiologinya dari setiap Capres, dan ini sangat menarik. Prabowo merupakan Presiden-nya petani, kalau Jokowi tidak maju Capres maka Prabowo pasti menang. Kesalahan Prabowo adalah membawa dan membesarkan Jokowi ke pentas Nasional.

Sementara, untuk sosok Abu Rizal Bakrei (ARB), menurut Boni, Bung Ical, sangat hebat, dia bangun partai sangat baik, dan lebih akan sangat baik, kalau dia buat konvensi Partai Golkar, untuk mencari Capresnya.

"Kalau di paksakan Capresnya ARB, jangan lupa, lumpur itu kotor, lumpur itu bauk, dan lumpur itu becek," ujar Boni kembali.

Sementara, untuk pigur pak Wiranto, sudah 2 kali maju dan kalah, pasanganya Hary Tanoesoedibjo mewakili kemajemukan dan samangat Idiologinya jelas.

Sementara, perhatikan pak Wiranto, komunikasinya kepada publik sangat kurang, kapan dia berbicara yang menyentuh hati rakyat?

Sedangkan untul sosok Capres Pak Hatta Rajasa, "rambutnya putih, sayang sekali isi kepala tidak seputih rambutnya, bahkan membawa seluruh gerbong PAN ke Cikeas," ujar Boni.

Boni memastikan pandangan politiknya, jika rangkaian Pemilu dan Pilpres 2014, tanpa sosok Jokowi, maka itu bukan Pemilu,bahkan Boni mengatakan seharusnya diskusi kita saat ini, judulnya mencari sosok Cawapres Joko Widodo.(bhc/put)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

Presidential Threshold Dihapus, Semua Parpol Berhak Usulkan Capres-Cawapres

Kombes Donald Simanjuntak Akhirnya Dipecat dari Polri Buntut Kasus DWP

Desak DPR Bela Hak Konsumen, Korban Meikarta Tetap Gelar Aksi Meski Diguyur Hujan

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jangan Lupakan Pesantren dan Madrasah Jadi Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Tarik Utang Rp 85,9 Triliun Lebih Awal untuk Biayai Anggaran 2025

DPR dan Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024

Kabar Terkini Sengketa Kepemilikan Akun Lambe Turah

Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2