KAIRO-Mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak mulai diadili di Kairo, Rabu (3/8). Pengadilan perdana bagi penguasa Mesir yang digulingkan lewat aksi people power pada Febuari lalu itu, berlangsung di Akademi Kepolisian setempat. Penjagaan dilakukan secara ekstra ketat, baik di dalam maupun di luar lokasi sidang.
Mubarak (83) diangkut ke depan pengadilan menggunakan helikopter dari rumah sakit di kawasan wisata Sharm el-Sheikh. Lokasi itu merupakan tempat ia ditahan dan dirawat sejak April, karena gangguan jantung. Mubarak dibawa ke ruang sidang di atas tempat tidur dan disambut dengan sorakan para penentangnya.
Seperti dikutip BBC, pengadilan pertama yang dipimpin Ketua Majelis Hakim, Ahmed Refaat itu berlangsung selama sekitar empat jam. Mubarak dikenai dakwaan berlapis, yaitu di samping dituduh memerintahkan pembunuhan terhadap ratusan demonstran pada Januari dan Februari 2011, juga dakwaan menyalahgunakan wewenang dan korupsi.
Kubu Mubarak menolak semua dakwaan yang dituduhkan kepada dia dan dua putranya, Alaa dan Gamal. "Tuduhan itu semuanya hanya rekayasa dan tidak ada bukti yuridis yang mendukungnya," kata Mubarak lewat salah seorang anggota tim pengacaranya, Farid Al Deeb.
Dalam sidang tersebut tim pengacara Mubarak meminta Majelis Hakim menghadirkan Ketua Majelis Tinggi Militer Marsekal Mohamed Hussein Tantawi untuk menjadi saksi dalam pengadilan tersebut. Pembela Mubarak juga mendaftarkan lebih 1.600 nama, termasuk mantan Wakil Presiden Omar Suleiman dan sejumlah mantan penjabat lainnya.
Semua tim dokter yang merawat Mubarak di Rumah Sakit Sharm El Sheikh sejak April lalu juga dimasukkan dalam daftar saksi dalam persidangan mendatang. Majelis hakim pun menetapkan pengadilan selanjutnya akan berlangsung pada 15 Agustus mendatang.
Pisahkan Pengunjung
Aparat keamanan memisahkan dua kelompok yang saling melemparkan batu dan botol. Pihak berwenang membangun sarang khusus bagi para terdakwa. Ratusan orang diperkirakan menyaksikan jalannya sidang dan pihak berwenang mengerahkan sekitar 3.000 tentara dan polisi untuk menjaga ketertiban.
Pengunjung dapat menyaksikan jalannya sidang melalui layar lebar yang dipasang di luar ruang sidang. Semua orang tampaknya sangat terkejut, karena banyak kalangan di Mesir dan mungkin di kawasan Timur Tengah tidak mengira sidang benar-benar terwujud.
Tim pengacara Mubarak menegaskan kliennya sakit keras, tetapi banyak warga Mesir meragukan hal itu. Sebelumnya di luar arena sidang, bentrok terjadi antara ratusan pendukung dan penentang mantan presiden tetapi polisi antihuru-hara segera bertindak memisahkan kedua kelompok yang saling melemparkan batu dan botol.
Husnis Mubarak mundur dari jabatan presiden pada 11 Februari setelah berlangsung unjuk rasa selama 18 hari di Lapangan Tahrir, Kairo. Unjuk rasa yang diwarnai kekerasan itu menewaskan sekitar 850 orang. (mic/sya)
|