JAKARTA, Berita HUKUM - Paripurna DPR RI secara resmi menyetujui pengangkatan Doni Primanto Joewono sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (DG BI) periode 2020-2025, menggantikan posisi Erwin Rijanto yang masa jabatannya berakhir pada 16 Juni 2020 lalu. Saat menyampaikan hasil uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test), Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto menaruh harapan akan terpilihnya pimpinan tinggi bank sentral tersebut.
"Komisi XI DPR RI telah melaksanakan proses uji kepatutan dan kelayakan terhadap tiga calon Deputi Gubernur BI. Kami mengharapkan proses fit and proper test ini akan menghasilkan sosok yang memiliki integritas moral dan akhlak yang tinggi dengan didukung keahlian dan pengalaman dalam menjalankan tugasnya," kata Dito dalam Rapat Paripurna DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (16/7).
Berdasarkan ketentuan Undang Undang Bank Indonesia Pasal 41 Ayat 1, Deputi Gubernur BI diusulkan dan diangkat oleh Presiden RI dengan persetujuan DPR RI. Sesuai ketentuan tersebut, melalui Surat Presiden Nomor R-21/Pres/04/2020 tanggal 17 April 2020 telah mengajukan 3 calon, yakni Juda Agung, Aida S. Budiman, dan Doni Primanto Joewono.
Sesuai UU, DPR RI dapat meminta calon untuk melakukan presentasi menyangkut visi-misi, pengalaman, keahlian dan kemampuan, serta hal-hal yang menyangkut moral dan akhlak calon DG BI yang diajukan. Setelah melalui serangkaian tes yang berlangsung selama dua hari, pada Selasa-Rabu, 7 hingga 8 Juli 2020, Komisi XI DPR RI mengadakan rapat internal sebagai proses pengambilan keputusan pada tanggal 13 Juli 2020.
"Setelah mendengarkan masukan, saran, dan pendapat dari seluruh fraksi, Rapat Internal Komisi XI memutuskan secara musyawarah mufakat bahwa saudara Doni Primanto Joewono sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2020-2025. Demikian laporan kami, selanjutnya kami mengharapkan agar rapat paripurna dapat memberikan persetujuan atas hasil pembahasan tersebut," tutup politisi Partai Golkar itu.
Terpilih sebagai Deputi Gubernur baru, Doni Primanto Joewono mengawali kariernya di bank sentral bersama dengan dua calon lainnya, yakni Juda dan Aida. Sebelum menjabat sebagai Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Lembaga Sumber Daya Manusia (SDM), pria kelahiran Surabaya pada tanggal 24 Februari 1965 ini juga sempat menjabat sebagai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat pada periode 2018-2020.(alw/sf/DPR/bh/sya) |