SEMARANG, Berita HUKUM - Teknologi informasi yang terus berkembang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif, bukan malah sebagai sarana untuk memperoleh keuntungah dengan cara maupun metode yang melanggar aturan.
Demikian disampaikan Entrepeneur IT Tyovan Ari Widagdo dalam sarasehan bertajuk 'Hoax, Ancam Kerukunan yang Nyata Jelang Pilpres 2019' yang diadakan PW GP Ansor Jawa Tengah di Hotel Metro Semarang, Rabu pekan lalu.
"Peluang penggunaan IT ke depan, masyarakat harus melihat peluang baiknya disitu tetapi juga harus dengan mekanisme yang benar," ujarnya di lokasi.
Dijelaskannya juga terkait penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian yang semakin marak terlebih pada tahun politik sekarang ini, eksistensi media dalam pencegahan hoax merupakan sebuah hal yang strategis.
"Peran media menjadi sangat penting, masyarakat harus paham akan hal itu, sehingga dibutuhkan kejelian dalam melihat pemberitaan yang dibuat oleh media yang seperti apa," katanya.
Selain itu, kata dia, pencegahan dan antisipasi beredarnya berita bohong juga patut didukung oleh kompetensi yang harus terus ditingkatkan dengan baik, dari sisi pembuat berita yaitu media dan terhadap pembaca berita yakni khalayak atau masyarakat.
"Kalau tidak diimbangi dengan pengetahuan dan kejujuran akan sangat berdampak negatif. Seperti hoax, ujaran kebencian dan sara," jelasnya.(bh/mos)
|