Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Jokowi
Jokowi Bereaksi Usai Connie Bakrie Sebut Nama Iriana,Terlibat Skandal Pejabat Negara?
2025-01-03 05:24:15
 

 
SOLO, Berita HUKUM - Joko Widodo atau Jokowi merespons santai usai nama istrinya, Iriana Jokowi, diminta pengamat militer, Connie Bakrie, untuk tidak tenang-tenang saja.

Presiden ke-7 RI itu tak mau ambil pusing meski dalam beberapa hari belakangan, namanya dan keluarga terus disebut-sebut dalam skandal pejabat negara.

Nama Jokowi dan keluarga mulai terseret setelah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka KPK.

Seolah membalas, PDI Perjuangan (PDIP), melalui juru bicaranya, Guntur Romli, mengatakan, jika pihaknya menyimpan bukti skandal yang melibatkan pejabat negara.

Tak hanya PDIP, pengamat militer, Connie Bakrie, juga ikut angkat bicara dan menyebut nama Iriana Jokowi dan meminta eks ibu negara itu tak tenang-tenang saja.

Dikonfirmasi mengenai kabar-kabar yang beredar tersebut, Jokowi menanggapinya dengan santai.

Ya enggak apa-apa (soal PDIP simpan bukti). Lha mau apa?" jelasnya saat ditemui, dilansir Tribun Solo, Kamis (2/1/2025).

Jokowi juga merespons santai soal ucapan pengamat militer Connie Bakrie yang menyebut supaya istrinya, Iriana, untuk tidak tenang-tenang.

Connie mengeklaim, eks Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, menyimpan data mengenai skandal pejabat negara yang melibatkan Jokowi dan keluarganya.

"Ya enggak apa-apa biasa aja lah (soal Connie)," ucap Jokowi.

Eks Wali Kota Solo itu mengaku telah terbiasa diisukan miring sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Ia bahkan menyindir supaya pihak-pihak tersebut memunculkan isu lain yang memojokannya.

"Ya kan biasa kan kita ini sejak menjabat yang namanya dibilang PKI, anaknya Gerwani, antek asing, antek aseng, dibilang ijazahnya palsu."

"Nggak tahu yang kurang apa. Yang kurang tolong dikomplitin aja," jelasnya.

Jokowi juga menepis kabar ada orang suruhannya yang meminta Hasto untuk mundur dari jabatannya sebagai Sekjen PDIP.

Menurut eks Gubernur Jakarta ini, hal yang menyangkut internal partai politik (parpol) sudah melampaui kewenangannya.

"Ya nggak tahu. Urusan orang lain jangan ditanyakan ke saya. Apa pernah saya mengurusi urusan yang kaya gitu."

"Waktu presiden urusan besar banyak sekali urusan yang harus diselesaikan. Masak urusan seperti itu ndaklah," ungkapnya.

Ucapan Connie

Diberitakan sebelumnya, Connie Bakrie membocorkan sedikit isi dokumen skandal pejabat negara milik Hasto Kristiyanto yang ia simpan di Rusia.

Awalnya, Connie menjelaskan jika isi dokumen skandal negara yang dinotariskan sedikit banyak menyangkut Mulyono alias nama yang kerap disematkan untuk Joko Widodo.

Namun selain Jokowi, Connie menyebut Iriana Jokowi untuk tidak tenang-tenang saja.

"Ibu Iriana, by the way jangan tenang-tenang, Buk. Babak ibu belum keluar," ujar Connie dalam YouTube Abraham Samad yang tayang Senin (31/12/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Connie meminta Jokowi sadar di atas langit masih ada langit.

Pasalnya dokumen yang ia bawa tentu menyangkut namanya.

Bahkan tak hanya Hasto, Andi Widjajanto juga disebut memiliki kartu AS keluarga Jokowi.

"Boleh nggak dibocorkan satu saja yang paling urgent dalam dokumen itu. Ada gak keterlibatan 'Mulyono' dalam dokumen tersebut," tanya Abraham Samad.

"Saya jawab dengan tegas dan jelas. Yang pasti, jika tidak penting dan tidak menyangkut negara, tidak mungkin dititipkan ke saya," tegas Connie Bakrie.

Selanjutnya, Connie memastikan dokumen tersebut menyangkut 'Mulyono' alias nama yang kerap disematkan untuk Joko Widodo.

"Bahwa menyangkut 'Mulyono' sedikit banyak pasti. Apakah 'Mulyono' saja? Belum tentu."

"Masih banyak yang lainnya?" tanya Abraham lagi.

"Iya dong," sahut Connie.

Lantas Connie pun menerangkan jika Mulyono tidak melupakan masa-masa dekat dengan Andi Widjajanto.

"Tapi kalau sekarang ditanya lagi, kira-kira apa. Saya mau bocorin aja ya, 'Mulyono' ini lupa ya ketika dia punya Gubernur Lemhannas namanya Andi Widjajanto."

"Ini saya masuk ke Andi Widjajanto, seorang Gubernur namanya Andi Widjajanto saya main dengan Lemhannas dengan Lemhannas sejak zaman Pak Muladi."

"Dari zaman baheula, lewat semua sampai zaman Agus. Tapi setahu saya, selama saya berinteraksi dengan Lemhannas, tidak pernah ada Gubernur sedekat itu dengan presiden. Tiap hari Gubernur ketemu presiden," terangnya.

Andi yang kini digerus isu panas soal kedekatannya dengan seorang waria pun disebutkan oleh Connie.

"Tiba-tiba kasus Andi Widjajanto muncul dengan berita apalah gak penting soal waria saya gak tahu itu kehidupan pribadi. Saya sudah hapal, kalo orang dimunculkan kehidupan pribadinya, pasti orang itu ditakuti," tambahnya.

"Habis Mas Andi apa? Mas Hasto. Ketemu siapa, lagi cipika-cipiki. Haduh itu hanya cipika-cipiki terus itu kita anggap ngapain,"

"Jadi kesel saya, sama buzzer-buzzer murahan ini. Pak Andi ini sakit hati, Pak. Dia orang Makassar, rumah tangganya baik-baik, anak baik-baik. Track record kalian bisa tahu. Emang bisa ngecek yang bocorin yang ngarang-ngarang bikin itu berita itu siapa."

"Jangan salah, Andi juga bisa punya kartu yang tadi saya bilang. Dia punya kartu Ibu Iriana."

"Ibu Iriana, by the way jangan tenang-tenang, Buk. Babak ibu belum keluar," ujar Connire.

"Jadi salah kali Mas Hasto ke Felicia untuk urusan pribadi, aduh gak kelas kita. Hak orang pribadi mau ngapain aja."

"Jadi Mas Andi punya data juga," jelas Connie.

Pernyataan Guntur Romli

Sebelumnya, PDIP memastikan video skandal korupsi pejabat negara yang dipegang Hasto Kristiyanto bukan gertakan.

File itu kini disimpan di tempat yang aman di bawah kendali Hasto.

"Ada di suatu tempat yang sangat aman, semua dalam kendali sekjen. Kok gertakan," ujar Guntur Romli saat dikonfirmasi, Senin (30/12/2024).

Ia mengingatkan Hasto yang merupakan Sekjen PDIP sudah 9 tahun berada di pusat kekuasaan.

Oleh sebab itu, menurut Guntur, koleganya itu mengetahui betul setiap detail skandal korupsi pejabat negara.

"Beliau tidak pernah mau ditawari sebagai pejabat publik. Kok sekarang mau dikriminalisasi, nanti dibuka siapa sebenarnya yang maling duit rakyat," ungkapnya.

Namun, Guntur mengaku enggan memberikan bocoran mengenai rincian korupsi yang melibatkan pejabat negara tersebut.

Hal yang pasti, video yang disimpan berupa dugaan skandal kasus korupsi, suap, hingga gratifikasi pejabat negara.

"Pokoknya pejabat negara baik yang masih menjabat atau sudah tidak, termasuk kroninya dan keterlibatan keluarganya," terang Guntur

"Kasus korupsi, suap, gratifikasi dan kriminalisasi terhadap Anies Baswedan."

"Kasus-kasus korupsinya sudah pernah didengar publik dan belum didengar," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Hasto telah ditetapkan sebagai tersangka dalam dua kasus terkait buronan eks calon anggota legislatif PDIP, Harun Masiku.

Pertama, Hasto bersama advokat PDIP bernama Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka kasus dugaan suap mengenai penetapan penetapan antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019–2024.

Kedua, Hasto ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan perintangan penyidikan atau obstruction of justice.(msn/Tribunlampung/ TribunSolo/Tribunnews/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Jokowi
 
  Jokowi Bereaksi Usai Connie Bakrie Sebut Nama Iriana,Terlibat Skandal Pejabat Negara?
  Eggi Sudjana Laporkan Jokowi soal Dugaan Ijazah Palsu,Tantang UGM Buka Suara
  PKS Minta Jokowi Lakukan Evaluasi, Tak Sekadar Minta Maaf
  PKB Sebut Selain Minta Maaf, Jokowi Juga Harus Sampaikan Pertanggungjawaban
  Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
 
ads1

  Berita Utama
Pemerintah Akui Kepengurusan Ikatan Notaris Indonesia Kubu Irfan Ardiansyah

Dasco Gerindra: Prabowo dan Megawati Tak Pernah Bermusuhan, Saya Saksinya

Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

Presidential Threshold Dihapus, Semua Parpol Berhak Usulkan Capres-Cawapres

 

ads2

  Berita Terkini
 
Pemuda Pancasila PAC dan Srikandi Sawah Besar Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Mangga Dua Selatan

Sri Mulyani Beberkan Alasan Prabowo Ingin Pangkas Anggaran Kementerian hingga Rp 306 Triliun

PKS Dinilai Gagal Move On Buntut Minta Anies Tak Bentuk Parpol, Berkaca Pilkada Jakarta dan Depok

KPK Bawa 3 Koper Setelah Geledah Rumah Wantimpres Era Jokowi

Mardani: Anies atau Ganjar Tidak Mengajak Pendukungnya Menyerang Prabowo

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2