JAKARTA, Berita HUKUM - Mantan Menteri Keuangan pada Kabinet Pembangunan VII, Fuad Bawazier menganggap kebijakan Pemerintah soal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) keliru dan pemerintah provokasi harga.
"Sebenarnya tidak terjadi kenaikan apa-apa, sudah berkali-kali isu kenaikan BBM diprovokasi oleh pemerintah. BBM mau naik. BBM dibatasi. BBM mau pake sip, sehingga yang terjadi harga di pasaran sudah bolak-balik naik," ujarnya.
"Timing'nya kenaikan sekarang, ributnya dari dulu, dan kenaikan BBM kok menjelang puasa, harga-harga menjadi menggila. Pemerintah tidak punya pertimbangan yang masak," ujar Fuad di Mozaic Walk Ground Floor Kota Kasablanka Jakarta Selatan, Jum'at (21/6).
Seperti yang telah diberitakan, harga bensin premium saat ini menjadi Rp 6.500/liter dan solar menjadi Rp 5.500/liter.
"Pengumuman No.07.PM/12/MPM/2013 tentang penyesuaian harga jual eceran BBM bersubsidi. Sesuai ketentuan pasal 4, pasal, 5, dan pasal 6, Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2013 tentang harga jual eceran dan konsumen jenis bahan minyak tertentu, penyesuaian harga BBM bersubsidi telah ditetapkan, bensin premium Ron 88 Rp 6.500/liter, minyak solar Rp 5.500/liter," ujar Jero Wacik.(bhc/put) |