JAKARTA, Berita HUKUM - Data situs Bank Indonesia (BI) diretas oleh kelompok bernama ransomware Conti. Dalam akun Twitter darktracer_int menyebut BI menjadi salah satu korban peretasan. Data apa yang diincar?
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan tidak ada data yang secara spesifik diincar oleh peretas. Ia bilang ada perangkat lunak berbahaya atau malware yang masuk ke BI.
"Itu malware yang masuknya lewat (email) pegawai, nggak ada data specific yang diincar," jelas Erwin kepada detikcom, Kamis (20/1).
BI, kata Erwin, kini telah mengecek dan membersihkan seluruh komputer pegawai dari malware. "Sekarang semua komputer karyawan (ribuan jumlahnya) sudah dibersihkan. Ini buat jaga-jaga aja, termasuk yang nggak kena," jelasnya.
BI juga telah melakukan assessment terhadap serangan tersebut dan melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar serangan tersebut tidak terulang dengan menjalankan protokol mitigasi gangguan IT yang telah ditetapkan
"Kita sudah pakai infrastructure yang lebih aman juga," jelasnya.
Terakhir, BI memastikan layanan operasional tetap terkendali dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. "Dan yang paling penting layanan publik seperti sistem pembayaran dan yang lainnya tetap aman," tutur Erwin.(fdl/hns/detikcom/bh/sya) |