Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Pakistan
Bioskop-Bioskop Pakistan Boikot Film India Akibat Ketegangan di Kashmir
2016-10-02 06:00:53
 

Film-film India di Pakistan sangat populer. Karena itu, keputusan pemboikotan film-film India, seperti diakui para pebisnis bioskop, sesungguhnya akan membuat mereka rugi.(Foto: Istimewa)
 
PAKISTAN, Berita HUKUM - Berbagai bioskop besar di Pakistan serentak memboikot penayangan film-film India setelah militer India dan Pakistan terlibat ketegangan di kawasan sengketa Kashmir.

Jaringan bioskop Pakistan mengatakan pemboikotan penayangan film-film India akan diberlakukan setidaknya sselama dua pekan sampai hubungan antara kedua negara kembali normal.

Pemboikotan film-film India yang terjadi di bioskop-bioskop di Lahore, Karachi, dan Islamabad, sebagaimana dilaporkan wartawan BBC, Charles Haviland, dilakukan atas dasar solidaritas terhadap militer Pakistan.

Haviland melaporkan, film-film India di Pakistan sangat populer. Produksi film-film Pakistan sendiri mulai mengalami kebangkitan, tapi dibandingkan industri Bollywood, jauh lebih kecil. Karena itu, keputusan pemboikotan film-film India, seperti diakui para pebisnis bioskop, sesungguhnya akan membuat mereka rugi.

Di sisi lain, bentuk solidaritas serupa ditunjukkan para pembuat film India yang tergabung dalam Asosiasi Produser Film India dengan menerapkan pelarangan aktor-aktor asal Pakistan untuk tampil di film-film Bollywood.

Image copyrightAP
Image captionKetegangan terkini antara India dan Pakistan dipicu oleh serangan terhadap sebuah markas tentara di Uri, kawasan Kashmir yang dikelola India, pada 18 September lalu.

Menanggapi kebijakan itu, seorang politisi sayap kanan di Pakistan memerintahkan para aktor Pakistan untuk keluar dari India.

Konfrontasi

Kawasan Kashmir telah menjadi daerah yang disengketakan antara India dan Pakistan selama bertahun-tahun. Bahkan kedua negara sempat berperang dua kali guna memperebutkan Kashmir.

Ketegangan terkini dipicu oleh serangan terhadap sebuah markas tentara di Uri, kawasan Kashmir yang dikelola India, pada 18 September lalu. Akibat serangan itu, 18 serdadu tewas.

India kemudian melancarkan serangan di sepanjang perbatasan de facto dengan Pakistan. Serangan itu, menurut pemerintah India, dilakukan untuk mengincar kelompok milisi di Pakistan. Namun, pemerintah Pakistan menepis alasan itu dan mengatakan dua tentaranya tewas akibat serangan.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratna Juwita Tolak Keras Rencana Pengemudi Ojol Tidak Dapat Subsidi BBM

Hasto Tegaskan Jokowi dan Keluarga Tidak Lagi Bagian dari PDIP

PT Damai Putra Group Tolak Eksekusi PN Bekasi, Langkah Tegas Melawan Ketidakadilan

Kata Meutya Hafid soal Pencopotan Prabu Revolusi dari Komdigi

Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2