Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Capim KPK
'Calon Pimpinan KPK Harus Bersih dari Kasus HAM'
Wednesday 29 Jul 2015 06:25:23
 

Demo di Bundaran HI pada hari Selasa siang (28/7).(Foto: BH/mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pada hari Selasa siang (28/7), tepatnya pukul 15.00 Wib sore hari berlangsung Demo massa duapuluhan orang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Pemuda Penyelamat KPK, mereka melangsungkan aksi demonstrasi di Bunderan HI, Jakarta Pusat. Nampak, spanduk yang dipegang para demonstran saat menggelar aksi bertuliskan "Hendardji Soepandji Diduga Terlibat Pelanggaran HAM Trisakti., Tolak. "Calon Pimpinan KPK harus bersih dari Kasus HAM".

‎Korlap Aksi Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Penyelamat KPK, Samheru mengutarakan, "Presiden Jokowi dan DPR untuk tidak memilih mayjend TNI (Purn.) Hendardji Soepandji, karena minim prestasi dalam bidang pemberantasan korupsi, terutama ketika menjadi Danpus Pom TNI."

Meminta Jokowi dan DPR memperhatikan aspek usia dan kesehatan, ketika memilih calon pimpinan KPK. Tentu agar mampu bekerja secara maksimal. Meminta Pansel KPK untuk tidak meloloskan Mayjend TNI Purnawirawan Hendardji Soepandji, karena usia sudah tidak produktif untuk membongkar kasus korupsi.

"Calon pimpinan KPK yang lolos seleksi tahap II masih banyak calon yang tak kompeten. Salah satunya Mayjend TNI Purnawirawan Hendarji Soepandji yang pernah kalah bersaing di Pemilu Kepala Daerah DKI Jakarta 2012, " tuding Samheru, Korlap Aksi Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Penyelamat KPK.

Beliaupun menuturkan kalau latar belakang sebagai mantan Dan Puspom TNI, namun belum mampu memperlihatkan prestasi kepada publik. Selain itu telah memasuki usia senja.

"Ditakutkan KPK akan bergerak memenuhi hasrat politik pimpinannya. Salah satunya guna membangun pencitraan dan memperoleh kekuasaan," imbuhnya.

"Sebaiknya KPK diisi oleh kader terbaik bangsa yang paham mengenai penegakan hukum, serta tak memiliki motif politik tertentu. Demikian juga dampaknya setiap keputusan yang diambil akan bisa dipertanggungjawabkan dan memenuhi rasa keadilan masyarakat," pungkasnya.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Eks Mendag Thomas Lembong Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula

Bawaslu Sebut Ada 195 Kasus Dugaan Tidak Netral Kepala Desa sejak Pilkada 2024 Dimulai

Gigih Usir Penjajah dan Dijuluki 'Napoleon der Bataks', Rondahaim Saragih Disebut Layak Jadi Pahlawan Nasional

Vonis Bebas Ronald Tannur, 3 Hakim PN Surabaya dan Pengacara Ditetapkan Tersangka Dugaan Suap

 

ads2

  Berita Terkini
 
Eks Mendag Thomas Lembong Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula

Bawaslu Sebut Ada 195 Kasus Dugaan Tidak Netral Kepala Desa sejak Pilkada 2024 Dimulai

Gigih Usir Penjajah dan Dijuluki 'Napoleon der Bataks', Rondahaim Saragih Disebut Layak Jadi Pahlawan Nasional

Vonis Bebas Ronald Tannur, 3 Hakim PN Surabaya dan Pengacara Ditetapkan Tersangka Dugaan Suap

Keluhkan Pendirian PMA, Investor Asing Ajukan Gugatan ke PN Jaksel

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2