Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Virus Corona
WHO Peringatkan Eropa Kembali Menjadi Episenter Pandemi Corona
2021-11-07 10:06:10
 

 
GENEWA, Berita HUKUM - Eropa kembali menjadi 'pisenter' pandemi virus corona, demikian peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ketika kasus-kasus melonjak di wilayah itu. Dalam jumpa pers, Direktur WHO untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan kemungkinan jumlah kematian di wilayah itu bisa mencapai setengah juta jiwa lagi sampai Februari nanti.

Dia menyalahkan pemberian vaksin yang tidak mencukupi sebagai faktor penyebab di balik kenaikan angka kasus.

"Kita harus ubah taktik kita, dari bereaksi terhadap lonjakan Covid-19 menjadi mencegahnya sejak awal," katanya.

Proses vaksinasi melambat di seluruh benua dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara sekitar 80% orang-orang di Spanyol sudah vaksin dua kali, jumlah itu lebih rendah di Prancis dan Jerman - masing-masing 68% dan 66% - dan masih lebih rendah di beberapa negara Eropa tengah dan timur.

Hanya 32% orang-orang Rusia yang divaksinasi penuh pada Oktober 2021.

Kluge juga menyalahkan pelonggaran langkah-langkah penanganan kesehatan masyarakat, sehingga meningkatkan penularan infeksi di wilayah Eropa, yang mencakup 53 negara, termasuk beberapa wilayah di Asia Tengah.

Sejauh ini WHO telah mencatat 1,4 juta kematian di seluruh wilayah Eropa.

Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan selama empat minggu terakhir kasus di seluruh Eropa telah melonjak lebih dari 55%, meskipun ada "pasokan vaksin dan alat yang cukup".

Dan rekannya, Dr Mike Ryan mengatakan pengalaman Eropa merupakan "tembakan peringatan bagi dunia".

Hal itu terjadi ketika Jerman mencatat hampir 34.000 kasus Covid setiap hari dalam 24 jam terakhir, yang memecahkan rekor kenaikan.

Sementara jumlah Covid di Jerman berada di bawah jumlah kasus harian terbaru di Inggris yang mencapai lebih dari 37.000, para pejabat kesehatan masyarakat khawatir bahwa gelombang infeksi keempat dapat menyebabkan sejumlah besar kematian dan tekanan pada sistem kesehatan.

Dalam 24 jam terakhir, 165 kematian telah dicatat, yang naik dari 126 kematian sepekan silam.

Lothar Wieler dari institut RKI Jerman berbicara tentang angka-angka yang mengerikan tersebut.

"Jika kita tidak mengambil tindakan sekarang, gelombang keempat ini akan membawa lebih banyak penderitaan," katanya.

Di antara banyak orang Jerman yang belum divaksinasi terdapat lebih dari tiga juta orang yang berusia di atas 60-an berisiko terpapar.

Tetapi seperti yang ditunjukkan Hans Kluge, lonjakan kasus tidak terbatas hanya di Jerman.

Peningkatan paling dramatis dalam kematian terjadi dalam seminggu terakhir di Rusia.

Di negara itu lebih dari 8.100 kematian tercatat, dan Ukraina, dengan 3.800 kasus kematian.

Kedua negara memiliki tingkat vaksinasi yang sangat rendah dan Ukraina mengumumkan rekor 27.377 kasus baru dalam 24 jam terakhir.


This information is regularly updated but may not reflect the latest totals for each country.

** The past data for new cases is a three day rolling average. Due to revisions in the number of cases, an average cannot be calculated for this date.

Source: Johns Hopkins University and national public health agencies

Figures last updated: 1 November 2021, 09:31 GMT

Rumania mencatat jumlah kematian tertinggi dalam 24 jam pada minggu ini yaitu pada angka 591.

Sementara di Hungaria, infeksi Covid harian meningkat lebih dari dua kali lipat dalam seminggu terakhir menjadi 6.268.

Di negara itu, penggunaan masker hanya diwajibkan pada transportasi umum dan di rumah sakit.

"Saat ini kita tampaknya sangat ingin mengambil kursus yang mengatakan pandemi telah berakhir, kita hanya perlu memvaksinasi beberapa orang lagi. Bukan itu masalahnya," kata Dr Ryan.

Pekan ini ini pemerintah Belanda mengatakan akan menerapkan kembali pemakaian masker dan jarak sosial di banyak tempat umum, setelah penerimaan kasus covid di rumah sakit telah naik 31% dalam seminggu.

Sementara itu Latvia memberlakukan keadaan darurat selama tiga bulan mulai Senin di tengah rekor tingkat infeksi Covid.

Kroasia mencatat 6.310 kasus baru pada Kamis, jumlah tertinggi sejauh ini. Slovakia telah melaporkan jumlah kasus tertinggi kedua.

Adapun paparan infeksi corona di Ceko telah kembali meningkat ke angka yang terakhir terlihat pada musim semi lalu.

Wakil kepala petugas medis Inggris, Jonathan Van-Tam mengatakan pada Rabu bahwa terlalu banyak orang yang percaya bahwa pandemi telah berakhir.

Namun, di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi, tingkat infeksi masih relatif rendah.

Italia memiliki salah satu tingkat vaksinasi tertinggi untuk di atas 12 tahun tetapi bahkan di sini kasus baru naik 16,6% dalam seminggu terakhir.

Infeksi covid-19 di Portugal telah meningkat di atas 1.000 untuk pertama kalinya sejak September.

Spanyol adalah salah satu dari sedikit negara yang tidak terlihat adanya peningkatan penularan dengan 2.287 kasus dilaporkan pada Rabu.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Virus Corona
 
  Pemerintah Perlu Prioritaskan Keselamatan dan Kesehatan Rakyat terkait Kedatangan Turis China
  Pemerintah Cabut Kebijakan PPKM di Penghujung Tahun 2022
  Indonesia Tidak Terapkan Syarat Khusus terhadap Pelancong dari China
  Temuan BPK Soal Kejanggalan Proses Vaksinasi Jangan Dianggap Angin Lalu
  Pemerintah Umumkan Kebijakan Bebas Masker di Ruang atau Area Publik Ini
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2