JAKARTA, Berita HUKUM - Kementerian Perindustrian Republik Indonesia semakin dekat untuk mewujudkan visi besar menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia di tahun 2020. Selain didukung dengan kekuatan pasar sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia juga sudah memiliki berbagai jenis fashion yang berdaya saing global.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Hati Wibawaningsih mengungkapkan bahwa, "Peluang pasar domestik industri fesyen muslim Indonesia mencapai US$ 20 milyar, menguasai 1,9 pasar fesyen dunia dengan nilai ekspor US$ 13,29 milyar, dan termasuk 5 besar negara OKI eksportir fesyen muslim. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fesyen muslim global maupun domestik sangat besar dan harus diisi oleh industri fesyen muslim tanah air, sehingga dapat meningkatkan kontribusi sektor fesyen muslim bagi PDB nasional," ungkap Gati, di Jakarta pada, Jumat (14/12).
Gati mengatakan bahwa saat ini industri fashion muslim di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan pertumbuhan rata-rata konsumsi fesyen di Indonesia 18,2% per tahun. "Satu hal yang membanggakan bagi kita bersama adalah peningkatan prestasi Indonesia di dunia Internasional yang sangat signifikan. The State of Global Islamic Economy Report 2017/2018 mencatat Indonesia sebagai runner up negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik setelah Ini Emirat Arab. Padahal pada laporan tahun sebelumnya, Indonesia tidak termasuk dalam 10 besar. Hal ini menunjukkan bahwa selangkah lagi Indonesia dapat berada pada urutan pertama dan menjadi kiblat muslim dunia," jelas Gati.
Sementara, Fashion show skala internasional "La Mode" Sur La Seine a Paris telah sukses diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) di Kota Paris, Perancis pada tanggal 1 Desember 2018. Acara tersebut digelar di atas Kapal Boreas yang menyusuri Sungai Seine berkeliling Kota Paris.
Di luar dugaan, meskipun bersamaan dengan demo penolakan kenaikan pajak BBM yang berlangsung di Paris bberapa waktu lalu, namun acara ini ramai dihadiri oleh tamu undangan, bahkan melebihi kapasitas 400 tempat duduk yang disediakan oleh panitia. Konsep acara ini memberikan perspektif baru tentang cara memamerkan karya desainer Indonesia agar dapat menarik perhatian dunia.
Selama ini pemerintah telah gencar mendorong industri fesyen di dalam negeri untuk terus meningkatkan market share Indonesia di pasar Internasional. Oleh karena itu, agar mampu bersaing di kancah global, pemerintah harus terus berupaya memacu pertumbuhan industri fesyen dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, agar bisa mencapai target jangka panjang dalam pengembangan industri feshen muslim yaitu Indonesia.(bh/aida) |