ACEH, Berita HUKUM - Puluhan rumah warga Dusun Kurnia Gampong Paya Bujok Selemak, kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Aceh dimana setiap kali turun hujan, selalu jengkel dengan air yang menggenangi rumah mereka. Demikian seperti diungkapkan salah seorang warga setempat yang namanya enggan di sebutkan.
'Setiap kali musim penghujan tiba pasti air masuk naik kelantai rumah kami," ujarnya, sebagaimana amatan awak media ini yang terjadi pada tanggal (17/12) Rabu Kemarin.
Lebih lanjut menurut Warga yang akrap disapa Pak P, sudah puluhan tahun kondisi banjir yang dialami dikampungnya setiap turun hujan sedikit lebat, namun sampai saat ini belum ada perhatian dari Pemko Langsa. Menurut warga lainnya yang bernasib sama ( Saiful Azhar) Banjir di daerahnya itu lebih dari saluran yang tidak mampu menampung debit air, yang melimpah dari lahan PT Nusantara, yang kemudian mengalir melewati dusun kami, namun seandainya tidak ada air kiriman (Bandang) dari lahan PTP Nusantara I kami tidak bernasib buruk seperti ini.
"Kami sudah berulang kali mengadukan hal ini (nasib yang selalu menimpa kami) kepada pemerintah, Namun sampai sekarang tidak ada tanggapan dari Pemko Langsa," ujarnya. Sementara itu komentar dari seorang warga setempat lain yang berpropesi sebagai Jurnalis salah satu Media lokal, Julian menilai kebijakan anggaran Pemko Langsa tidak memihak pada kepentingan rakyat.
"Banyak uang rakyat di hambur-hamburkan pada sasaran yang tidak terlalu perioritas, mestinya diutamakan yang bersentuhan langsung dengan rakyat, seperti kebutuhan pembuatan tanggul untuk penahan limpahan air hujan, yang sangat didambakam oleh warga Dusun Kurnia Tersebut," jelas Julian.
Namun sampai saat ini tidak kunjung terlaksana, Wali Kota Langsa lebih cendrung mengalokasikan dana untuk hal-hal yang terkesan sia-sia, seperti untuk pelabuhan Fery, Makam Raja Langsa yang tidak jelas asal usulnya, dan bantuan dana hibah yang syarat kepentingan serta menuai kritik masalah.(bhc/kar) |