Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Lingkungan    
Sampah Plastik
Indonesia Penghasil Sampah Plastik Kedua Terbesar di Dunia
2016-08-11 08:40:43
 

Ilustrasi. Seorang pemulung saat memasukkan satu-persatu limbah sampah kedalam karung, Rabu (12/12).(Foto: BH /laj)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Riset yang dipublikasikan di jurnal Science pada 13 Februari 2015 lalu mengungkap bahwa Indonesia merupakan penyumbang terbesar kedua sampah plastik di lautan.

Data tersebut diperoleh lewat pemodelan dengan memasukkan faktor skala pembangunan ekonomi negara, jumlah rata-rata sampah yang diproduksi, cara pengolahan sampah, serta jumlah populasi yang bermukim di radius 50 km dari garis pantai.

Lewat Ekspedisi Widya Nusantara (EWIN) 2016, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan membuktikan kebenaran hasil pemodelan tersebut lewat pengambilan sampel langsung di lapangan.

"Kita akan meneliti mikroplastik di perairan Sumba," kata Muhammad Reza Cordova, periset Pusat Penelitian Oseanografi dalam konferensi pers Pelepasan EWIN 2016 di Jakarta, Selasa (2/8/2016) lalu.

Perairan Sumba dipilih karena merupakan pintu keluar dari Arus Lintas Indonesia, arus dari Pasifik ke Hindia yang melewati Indonesia.

Pergerakan arus bukan hanya membawa nutrien dan sejumlah satwa, tetapi juga sampah. Sampah yang keluar dari perairan Sumba mungkin tak berasal dari Indonesia, tetapi dibawa dari Pasifik.

Untuk meneliti, Reza akan mengambil sampel air dari perairan Sumba. Sampel itu kemudian disaring dengan penyaring khusus dan diamati dengan bantuan sinar UV. Keberadaan mikroplastik dari beragam polimer akan dideteksi.

Riset di perairan Sumba ini adalah tahap pertama. "Ke depan kita berharap bisa melakukan di wilayah utara Indonesia," ungkapnya.

Dari rangkaian penelitian, LIPI berharap bisa mengetahui sampai yang masuk dan keluar dari Indonesia. Data yang diperoleh akan digunakan untuk mengonfirmasi riset yang menyatakan bahwa Indonesia penghasil plastik terbesar kedua.

Dalam jangka panjang, Reza akan meneliti perbandingan mikroplastik yang masuk dab keluar dari wilayah Indonesia untuk mencari tahu peran arus dalam perpindahan sampah sekaligus jumlah sampah yang terbuang ke laut.

"Bisa saja sampah yang keluar (dari perairan Indonesia) justru lebih sedikit, yang berarti bahwa perairan kita jadi trap. Kalau yang terjadi seperti itu justru lebih berbahaya," katanya.YunantoWijiUtomo/kompas/nationalgeographic/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP

Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2