Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Muhammadiyah
Haedar: Akhlakul Karimah Jangan Hanya Sebatas Formalitas
2018-01-27 21:18:45
 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.(Foto: Istimewa)
 
YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Banyak lulusan dari sekolah Muhammadiyah yang memiliki karakter sebagai insan yang terdidik dalam menjaga akhlak yang baik dan ada etos belajar tanpa disuruh.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam acara Milad ke 54 SD Muhammadiyah Sukonandi di Halaman Sekolah SD Muhammadiyah Sukonandi unit 2, Sabtu (27/1).

"Sering beberapa kali saya ke sekolah-sekolah Muhammadiyah dan masih banyak titik-titik kebanggaan dari SD Muhammadiyah, bahkan sekarang bertumbuh menjadi sekolah unggulan dan sekolah alternatif," ujar Haedar.

Haedar melanjutkan, karena kehadiran Muhammadiyah dianggap membantu masyarakat ada tokoh adat yang mewakafkan tanahnya untuk dibangun sekolah Muhammadiyah.

"Artinya kehadiran sekolah Muhammadiyah memberi harapan masyarakat untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat tanpa berpikir agama, suku, ras, dan lainnya tanpa diskriminasi. Juga mempraktekkan hidup dengan kemajemukan. Muhammadiyah mempraktekkan itu tanpa banyak bicara," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Haedar berpesan kepada seluruh siswa SD Muhammadiyah Sukonandi agar menjadi siswa yang cerdas berilmu dan berakhlak mulia.

"Kecerdasan semakin diasah semakin hidup, maka ini harus terus diasah. Pendidikan Islam yang baik yaitu untuk membuat anak menjadi cerdas, sebagai orang Islam harus berilmu. Islam jaya di abad keemasan karena menguasai ilmu," paparnya.

Umat Islam, menurutnya, perlu memiliki akhlakul karimah yang tidak hanya formalitas, apa yang diucapkan harus sejalan dengan tindakan. "Akhlak harus sejalan dengan perilakunya," tutur Haedar.

Diakhir, Haedar berharap SD Muhammadiyah Sukonandi dapat mencetak generasi emas yang berilmu, cerdas, dan berakhlakul karimah.

"Guru harus menjadi pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar atau bukan hanya untuk mengejar sertifikasi. Hal tersebut bisa tercipta apabila guru bisa jadi pendidik," jelasnya.

Untuk orang tua, tambah Haedar, jangan hanya menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak pada guru.

"Orang tua memiliki andil juga dalam mendidik anak," tegas Haedar.(Syifa/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
  Bukan Hanya Sang Pencerah, Kiai Dahlan juga Pembelok Arah Sejarah
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2