SAMARINDA, Berita HUKUM - Arus mudik di pelabuhan Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) jelang perayaan Natal & Tahun Baru 2017 yang ramai dengan para penumpang, untuk mengantisipasi peredaran Narkotika jenis Sabu-sabu dan narkotika lainnya antar pulau, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Samarinda menurunkan seekor anjing pelacak (K9) untuk memeriksa penumpang dengan barang bawaan mereka, baik di KM Pantokrator maupun area sekitar pelabuhan Samarinda.
Walau tampak tidak sepadat seperti tahun-tahun sebelumnya, pelabuhan Samarinda cukup ramai oleh penumpang yang akan berangkat dengan tujuan Pare Pare Sulawesi Selatan, pada Rabu (21/12) para penumpang dengan KM Pantokrator tujuan Pare Pare juga di penuhi penumpang dan barang.
Dalam operasi BNN kota Samarinda tersebut, satu persatu barang bawan penumpang yang berada di dek bawah Kapal tersebut disisir petugas, dengan anjing pelacaknya yang di panggil namanya "Teri" yang mencium barang bawaan para penumpang yang akan berangkat ke ParePare.
Dengan menerjunkan anjing pelacak 'Tery' ternyata membuahkan hasil, di area pelabuhan Samarinda petugas BNN kota Samarinda yang dipimpin Kepala BNN Kota Samarinda Kompol Siti Zaikomsah bersama jajaran Kepolisian Polsek Pelabuhan berhasil menangkap 5 pelaku terduga narkoba di kawasan pelabuhan Samarinda.
Kepala BNN Kota Samarinda, Siti Zaikomsah mengatakan bahwa razia ini merupakan razia serentak yang dilakukan atas instruksi Kepala BNN Pusat. Razia ini dikhususkan untuk menekan keluar masuknya pengiriman narkoba yang menggunakan jalur laut.
"Dalam operasi ini petugas gabungan BNN Samarinda menangkap 5 pelaku narkoba, mereka ada yang berada di kawasan pelabuhan samarinda, pengembangannya ada tersangka yang di tangkap diluar pelabuhan," ujar Siti Zaikomsah.
Demikian juga Kepala Unit Pencegahan dan Penindakan BNN Kota Samarinda Kompol Risnoto mengatakan, para pelaku merupakan target operasi jajaran BNN Kota Samarinda, pelaku ada yang di tangkap di pelabuhan dan ada yang di tangkap diluar pelabuhan, dari tangan pelaku diamankan beberapa barang bukti, jelasnya.
"Penangkapan berbarengan, karena mereka berlima dalam satu jaringan dan mereka target operasi kita di sini. Mereka beroperasi di pelabuhan," ujar Kompol Risnoto.
Pantauan pewarta BeritaHUKUM.com dilokasi, kelima pelaku ditutup wajanya bersama barang bukti, lalu digiring dengan pengawalan ketat ke markas BNN kota Samarinda di Jl. Anggur, Kecamatan Samarinda Ulu.(bh/gaj) |