Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    

Gerilyawan Serang Markas CIA di Kabul
Tuesday 27 Sep 2011 01:11:32
 

Pusat kota Kabul, Afghanistan selama ini dikenal sebagai zona aman (Foto: Reuters Photo)
 
KABUL (BeritaHUKUM.com) - Tembakan senjata api dan sejumlah ledakan dilaporkan terdengar dari sebuah rumah yang menjadi kantor badan intelijen AS, CIA di Kabul, Afghanistan, Minggu (25/9) sore atau Senin (26/9) dini hari WIB.

Seperti dikutip lama BBC, pejabat AS membenarkan telah terjadi serangan terhadap fasilitas mereka yang semula dikenal sebagai Hotel Ariana. Dia menggambarkan kondisi di lokasi penyerangan masih belum menentu dan berubah terus.

CIA sejauh ini belum memberikan komentar apapun terkait serangan tersebut namun sumber BBC di lembaga kontra intelijen Afghanistan mengatakan setidaknya satu penyerang tewas dalam aksi ini.

Serangan ini hanya berselang dua minggu dari aksi serangan yang berlangsung di Kedutaan Besar AS di Kabul.

Para penyerang saat itu menggunakan peluncur roket dan granat untuk menyerang markas NATO, dan akibat serangan yang berlangsung selama hampir 20 jam itu sedikitnya 25 orang tewas.

Dalam aksi tersebut Washington menuding kelompok militan Haqani berada di balik serangan, mereka juga menuding badan intelijen Pakistan ISI sebagai pendukung kelompok ini.

Masih diselidiki
Laporan menyebutkan serangan ke arah bangunan milik pemerintah AS terakhir ini terjadi pada sore kemarin. Sejauh ini masih belum diketahui apakah aksi serangan itu terjadi di dalam atau diluar gedung.

"Situasinya saat ini masih begitu cair dan penyelidikan juga tengah berlangsung sekarang," kata seorang pejabat AS yang tidak ingin disebut namanya. Dia juga enggan untuk menjelaskan secara detail mengenai peristiwa itu.

Sementara sumber-sumber BBC di badan intelijen Afghanistan mengatakan anggotanya yang berada di sekitar lokasi mendengar sebuah ledakan dan tembak-menembak kurang lebih sekitar 10 menit. Mereka mengatakan setidaknya satu penyerang tewas, namun dia menolak merinci informasi itu.

"Satu-satunya yang bisa kami benarkan bahwa saat itu CIA sempat mengundang seseorang masuk ke dalam dan kemudian orang itu berbalik menyerang mereka. Itu satu-satunya asumsi logis saya," kata sumber lainnya.

Bangunan yang menjadi kantor CIA itu terletak di lokasi yang dinilai paling aman di Kabul dan berdekatan dengan Kedutaan Besar Amerika dan markas militer Nato.

Informasi lain yang didapat dari BBC lewat sumber yang berada di Istana Kepresidenan menyebutkan bahwa tidak lama setelah aksi serangan terjadi, penjaga kantor CIA sempat menembaki sebuah truk yang ditumpangi tentara Afghanistan karena berpikir kendaraan itu merupakan bagian dari kelompok penyerang.

Sumber itu mengatakan, akibat kesalahpahaman ini dua tentara Afghanistan, satu penjaga CIA dan satu pengawal kepresidenan mengalami luka.(bbc/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP

Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2