JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – PT Garuda Indonesia (Persero) akan terus mengurangi penggunaan pilot asing. Hal ini akan dilakukan secara bertahap. Bahkan, dipastikan pada Februari 2012 yang tersisa hanya lima pilot asing. Untuk itu, Asosiasi Pilot Garuda (APG) tidak perlu lagi mempermasalahkan keberadaan mereka.
Nantinya, pilot asing pun bakal diperlakukan sama dengan pilot kontrak asal Indonesia lainnya. "Pada Februari 2012 akan ada kontrak baru, yang masih tersisa mungkin hanya lima pilot saja. Hingga pertengahan September ini saja jumlah pilot asing Garuda tinggal 34 orang termasuk tiga kapten pilot.” VP Fligth Garuda Indonesia, Suhasril Samad di Jakarta, Senin (19/9).
Samad menjelaskan, pada perjanjian baru yang akan diterapkan, nantinya pilot asing akan diperlakukan sama dengan pilot lokal dengan status Pegawai Kontrak Waktu Tertentu (PKWT). "Kontrak pilot asing akan direnegosiasi dengan batas waktu paling cepat akhir Oktober dan paling lambat awal November 2011," jelasnya.
Sebelumnya, dalam keterangan APG beberapa waktu lalu, menyebut gaji kapten pilot asing yang dikontrak Garuda bisa mencapai 8.000 dollar AS. Sementara gaji kapten pilot lokal yang telah diangkat menjadi pegawai Garuda hanya Rp 50 juta. Nilai yang jauh inilah memicu kemarahan pilot lokal yang sudah lebih lama bekerja.
Tidak Gentar
Sementara itu, Kepala Humas Garuda Indonesia, Pujobroto menyambut baik langkah pesaingnya PT Lion Mantari Airlines (Lion Air) yang akan membangun maskapai baru dengan konsep full services, Space Aviation Services (Space Air).
Jika Space Air nanti hadir, kata dia, Garuda tentunya akan meningkatkan persaingan di penerbangan full services. "Kalau banyak pilihan maka masyarakat tinggal pilih. Tentu saja Garuda akan lebih meningkatkan layanan, jadi kami telah siap bersaing," kata dia.
Menurutnya, persaingan sehat justru akan menyehatkan Garuda. Maskapai ini akan terus memperbaiki diri serta pelayanan kepada konsumen. "Buktinya dulu Garuda selalu merugi, begitu maskapai lain lahir, maka kami berbenah dan sekarang terus meraih untung," ujarnya.
Diperkirakan Space Air akan beroperasi pada akhir 2012. Jika terlaksana rencana itu, maskapai itu akan menjadi pesaing utama Garuda pada bisnis penerbangan full services. Selama ini Lion Air meski menjadi maskapai nomor satu yang menguasai 40 persen penumpang dianggap bukan pesaing Garuda, karena hanya melayani low cost carrier (LCC) dengan segmen yang lebih rendah.(tnc/ind)
|