JAKARTA, Berita HUKUM - Sejumlah pengendara roda dua mendapatkan bingkisan sebagai apresiasi disiplin berlalu lintas di traffic light Cideng Barat, Jakarta, Senin (23/2). Fullo Pandu Jalan’ yang bekerjasama dengan SatLantas Polres Jakarta Pusat memberikan apresiasi kepada para pengguna jalan yang tertib berlalu lintas.
DKI Jakarta dinyatakan sebagai salah satu kota termacet di dunia. Hal itu berdasarkan data dari Castrol's Magnatec Stop Start Index tahun 2015. Penelitian tersebut mengungkapkan rata-rata setiap tahun pengemudi kendaraan mengalami 33.240 start stop alias kemacetan.
Hal inilah yang mendasari Rusdi Hanto Darmawan, pengusaha bidang percetakan, kontraktor dan kuliner yang memiliki perhatian pada kemacetan ibukota dalam menginisiasi terbentuknya 'Pandu Jalan' yang didukung oleh Fullo, salah satu merk wafer stick terbesar di Indonesia melalui kampanye Anti Hari Bolonk.
'Pandu Jalan' adalah sebutan bagi pemuda-pemudi yang direkrut untuk membantu Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam mengurai dan mengatasi kemacetan di jalan raya Ibukota.
Kemacetan di Jakarta tidak memiliki pola yang pasti, namun umumnya tingkat kemacetan tertinggi pada hari Senin atau Jumat mulai pukul 06.30 WIB di pagi hari dan pukul 15.00 WIB di sore hari. Pandu beranggotakan 6 orang dan beroperasi di seputar Jalan Kesehatan- Tanah Abang 2 dan Jalan Cideng.
Pandu Jalan dikelola secara resmi oleh PT Rola Sinar Perkasa (pihak Rusdi-red) dan menandatangani nota kesepahaman dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, untuk membantu mengurai dan mengatasi kemacetan lalu - lintas dan dalam kesehariannya bekerja sama dengan Kepolisian.
Fullo wafer stick, produk keluaran OT Group dikenal masyarakat dengan kelezatan krim coklat dan dapat memenuhi hari-hari Anda, turut mendukung keberadaan Pandu Jalan. Fullo dengan kampanye Anti Hari Bolonk, mengartikan pengalaman seseorang ketika mengalami hari yang buruk, termasuk terjebak kemacetan.
Fullo melihat Pandu Jalan sangat berjasa dalam mengurai kemacetan yang bisa menyebabkan hari bolonk. Atas dasar misi yang sama, Fullo mendukung program Anti Hari Bolonk ujar Head of Corporate and Marketing Communication OT Group, Yuna Eka Kristina.
"Selain Pandu Jalan, Fullo juga ikut mengkampanyekan tertib berlalu lintas, Fullo membagikan produk Fullo sebagai apresiasi kepada mereka yang sudah disiplin dalam berlalu lintas, seperti berhenti sebelum stop line dan tidak melewati marka jalan," ujar ibu Yuna, di sela aksi turun ke jalan yang akan dilakukan pada periode 23 - 27 Februari 2015 di perempatan Jalan Kesehatan - Tanah Abang 2 (dekat RSUD Tarakan-red).
"Ternyata mengurangi kemacetan bisa dimulai dari diri sendiri yaitu dengan tertib berlalu lintas. Tertib akan menciptakan suasana yang kondusif dan mengurangi kemacetan. Macet berkurang, hari kamu pasti full lagi, gak bolonk," tutup Yuna.(bhc/yun) |