Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Lingkungan    
Air
Di Sleman, Sekitar 20 Persen Kawasan Resapan Air Hilang
Monday 09 Jul 2012 23:35:14
 

Ilustrasi kerusakan lingkungan (Foto: Ist)
 
SLEMAN (BeritaHUKUM.com) - Kabarnya tingkat kerusakan lingkungan di wilayah Sleman kian parah. Bahkan, sudah sekitar 20 persen kawasan resapan air, hilang. Lalu permasalahan ini, diperparah akan kondisi polusi sampah yang semakin merebak.

"Angka pencemaran lingkungan sudah sangat buruk. Padahal Sleman adalah kawasan resapan air bagi daerah di bawahnya," ungkap Bupati Sri Purnomo saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (9/7).

Sri menambahkan, pencemaran sampah yang paling parah, salah satunya terdapat di Sungai Gajah Wong. Menurutnya nyaris seluruh bagian lereng sungai ini tertutup oleh limbah. "Sungai-sungai di Sleman merupakan kelas satu. Tapi malah hampir semuanya tercemar," tambahnya.
Lebih lanjut, Sri menjelaskan, polusi yang terjadi di kawasan atas masuk kategori berat, dan sungai bagian bawah tercemar level sedang. Kendati demikian, pemerintah mengklaim angka polusi sejumlah zat kimia masih dibawah ambang batas.

Diantaranya kandungan zat sulfur oksida, karbon monoksida, nitrogen, hidrokarbon, timah hitam, dan partikel debu. "Dari hasil pemeriksaan 32 titik, kandungan zat-zat tersebut masih dibawah ambang batas. Ini berdasarkan PP no 41 tahun 1999, dan Keputusan Gubernur DIY no 153 tahun 2002," ujar Bupati.

Dia menilai, upaya mengembalikan fungsi kawasan resapan air tidak cukup hanya dengan gerakan penghijauan. Namun juga harus disertai penghematan air, dan perilaku ramah lingkungan. Diantaranya melalui pembuatan biopori dan sumur resapan air hujan.

"Tahun 2013 nanti, kita harus meraih Adipura. Mulai sekarang saya minta seluruh elemen bekerja keras mewujudkan Sleman sebagai kabupaten yang bersih dan nyaman," tandasnya. (smc/wrm)



 
   Berita Terkait > Air
 
  Baharudin Demmu: Beberapa Daerah di Kukar Masih Mengalami Kesulitan Air Bersih
  Wahh, Air di dalam Botol Aqua dan Nestle Mengandung 'Partikel Plastik'
  Negara Mutlak Berkuasa Atas Air
  KAT Sosialisasi Air Ajaib 'Kangen Water' pada Ibu PKK Sukapura
  Peringatan Hari Air Sedunia: Semua Elemen Bangsa Harus Kritis Sikapi Masalah Air
 
ads1

  Berita Utama
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu

Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi

100 Tokoh Deklarasi Tolak Pemilu Curang TSM, Desak Audit Forensik IT KPU

 

ads2

  Berita Terkini
 
Polda Metro Respon Keluhan Pedagang Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara dengan Pengelola Pasar

Nikson Nababan Menyatakan Siap Maju Pilgub Sumut, Jika Mendapat Restu Ibu Megawati

BP2MI Siap Sambut 9.150 Pekerja Migran Indonesia yang Cuti Lebaran 2024 dan Habis Masa Kontraknya Kembali ke Tanah Air

Datang Lapor ke Komnas HAM, MPA Poboya Adukan Polres Palu ke Komnas HAM, Dugaan Kriminalisasi

Gelar Rakor Lintas K/L, Polri Pastikan Mudik-Balik Lebaran 2024 Berjalan Aman dan Nyaman

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2