JAKARTA, Berita HUKUM - Koperasi simpan pinjam atau koperasi jasa keuangan tetap tumbuh selama satu dekade ini, meski tanpa dukungan yang berarti dari Pemerintah. Mereka berkembang lebih karena inisiatif dan upaya masyarakat sendiri. Koperasi jasa keuangan syariah (BMT) adalah salah satu yang paling pesat pertumbuhannya.
“Baitul Mal wa Tamwil (BMT) memiliki beberapa keunggulan yang sudah terbukti. Pertama, sebagai koperasi yang dipercaya masyarakat luas untuk menyimpan dananya. Kedua, sebagai koperasi yang memberi edukasi masyarakat agar giat menabung dan merencanakan keuangannya. Ketiga, sebagai koperasi yang telah memberi pembiayaan mudah dan murah kepada anggota, yang mayoritas adalah usaha mikro. Keempat, sebagai usaha yang beroperasi secara syariah, BMT mendidik hidup yang baik secara Islami,” kata Joelarso, Ketua Umum Perhimpunan BMT Indonesia. Ditambahkannya bahwa BMT mendorong masyarakat memiliki sikap produktif dan tindakan produktif.
“Kami para pejuang BMT berharap kepada Pemerintahan Jokowi untuk lebih peduli kepada dinamika koperasi. Bahkan, ini adalah momentum yang tepat untuk merivitalisasi koperasi di Indonesia. Upaya yang serius untuk mengembalikan marwah koperasi sebagai sokoguru perekonomian amat mungkin dilakukan oleh pak Jokowi, karena sesuai dengan visi misi beliau,” lanjut Joelarso menjelaskan dalam siaran pers jelang jambore BMT.
Jambore BMT akan berlangsung dari tanggal 21 sampai dengan 23 Oktober di Cibubur, diikuti oleh sekitar 1000 pegiat BMT dari seluruh Indonesia. Jambore yang bertemakan “Bakti BMT Bagi Negeri” itu terdiri dari rangkaian acara diskusi serta kegiatan outbond.(bhc/gun/rt)
|