Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Kecelakaan Pesawat
Belanda Selidiki 'Kejahatan Perang' MH17
Tuesday 22 Jul 2014 07:24:22
 

Para petugas mengangkut jenazah yang berserakan di areal yang luas. Para pemantau Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa meninjau gerbong penyimpan mayat di Torez.(Foto: twitter)
 
UKRAINA, Berita HUKUM - Penuntut umum Belanda membuka penyelidikan kejahatan perang atas penjatuhan pesawat Malaysia Airlines Jet Boeing 777 MH17 di Ukraina timur. Menyusul keputusan itu, Kejaksaan Agung telah mengirim seorang utusan ke ibu kota Ukraina, Kiev.

"Seorang pejabat dari kantor Kejaksaan, Thijs Berger, berada di Kiev saat ini," kata juru bicara Wim de Bruin seperti dikutip kantor berita AFP, Senin, (21/7).

Namun tidak dirinci apa yang akan dilakukan Berger di Ukraina.

Berdasarkan undang-undang Belanda, negara itu dapat menuntut tersangka kejahatan perang bahkan atas dugaan kejahatan yang dilakukan di luar Belanda sepanjang setidaknya terdapat satu korban berkewarganegaraan Belanda.
Terdapat 193 warga Belanda dalam pesawat Malaysia Airlines yang dijatuhkan di Ukraina timur dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, Kamis (17/7).

Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatsenyuk mengatakan pihaknya bersedia menyerahkan kendali penyelidikan ke tangan Belanda.

Para ahli forensik Belanda mulai memeriksa jenazah korban yang kini membusuk.

Mereka mengatakan kereta yang digunakan untuk menyimpan jenazah akan meninggalkan Torez di Ukraina timur ke lokasi yang lebih aman. Torez terletak sekitar 15 km dari lokasi jatuhnya Malaysia Airlines MH17.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko memerintahkan kepada pasukan pemerintah dalam radius 40 km dari lokasi kejadian untuk tidak mengeluarkan tembakan atau melakukan operasi.

Pemberontak pro-Rusia di kawasan Ukraina timur dituding bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan 298 penumpang dan awak kapal jet naas tersebut.

Akan tetapi Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah pesawat tempur Ukraina terbang di dekat pesawat Malaysia Airlines beberapa menit sebelum pesawat jatuh.

Rusia meminta penjelasan dari Kiev.

Penegasan Rusia ini bertolak belakang dengan laporan-laporan intelijen Amerika Serikat bahwa rudal ditembakkan dari satu lokasi yang berada di bawah kendali pemberontak.

Sementara, BBC ditunjukkan video yang diambil oleh pemberontak pro-Rusia beberapa saat setelah pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh di Ukraina timur. Jenazah 196 orang penumpang pesawat itu telah dibawa dengan kereta berpendingin ruangan ke lokasi yang tidak diketahui.

Koresponden khusus BBC Fergal Keane di Grabove melaporkan bahwa kelompok pemberontak pro-Rusia mengatakan kepadanya mereka memfilmkan situasi di lokasi jatuhnya pesawat tidak lama setelah pesawat Boeing 777 itu jatuh.

Dalam video itu, para pemberontak tampak menggeledah benda-benda milik penumpang dan mengambil sebanyak mungkin piranti memori komputer mini yang bisa ditemukan.

Ketika BBC bertanya mengenai penjarahan tersebut mereka mengatakan bahwa "informasi sangat penting bagi kami."

Salah seorang pemberontak di video terdengar mengatakan, "Apa yang mereka lakukan di sini? Mereka orang asing," dan yang lainnya berusaha mencari kotak hitam pesawat

Pemberontak menunjukkan video tersebut karena mereka merasa dituduh menembakkan rudal yang menjatuhkan pesawat berpenumpang 298 orang itu.

Sementara itu, pemimpin pemberontak mengatakan jenazah telah dibawa ke kota terdekat, Torez. Namun tujuan pastinya tidak diketahui.

Amerika Serikat mengutuk apa yang mereka sebut kurangnya keamanan yang tidak dapat diterima di lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina timur. Departemen Luar Negeri AS mengatakan ada beberapa laporan yang menyebutkan jenazah dan puing-puing pesawat dipindahkan sehingga bukti potensial rusak.

Sedangkan, Desakan internasional muncul lagi agar penyelidik internasional diberi akses penuh ke lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina timur. Seruan itu antara lain disampaikan oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Abbot mengatakan tempat kejadian perkara sangat kacau.

Di samping itu, kata Abbot, menimbang bahwa hampir dipastikan pemberontak pro-Rusia menembak pesawat Malaysia Airlines MH17, maka penguasaan kawasan oleh mereka sama seperti menempatkan penjahat di tempat kejadian perkara.

Australia mensponsori resolusi PBB untuk menuntut akses ke lokasi kejadian.

Namun Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tim penyelidik perlu mendapatkan jaminan keamanan agar mereka dapat melaksanakan tugas.

Putin memperingatkan bahwa penjatuhan pesawat tidak boleh digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan politik. Ia menambahkan Rusia akan melakukan apa saja untuk berusaha mengakhiri konflik di Ukraina.

Pengaruh

Desakan agar penyelidik internasional diberi akses juga disampaikan oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron. Cameron mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Putin hari Minggu (20/7).

Dalam percakapan itu, PM Cameron meminta Putin menggunakan pengaruhnya atas kelompok separatis pro-Rusia sehingga tim penyelidik internasional mendapat akses penuh.

"Bukti menunjukkan separatis pro-Rusia bertanggung jawab," kata juru bicara kantor perdana menteri Inggris menirukan apa yang disampaikan Cameron kepada Putin.

Sebelumnya Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin. Rutte mengatakan kepada Presiden Putin bahwa Putin memiliki satu kesempatan terakhir untuk menunjukkan bahwa Moskow berniat membantu.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Kecelakaan Pesawat
 
  Pesawat Susi Air Hilang Kontak di Timika, 7 Penumpang Semuanya Ditemukan Selamat
  Dihimbau, Bagi Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ-182 Agar Hati-hati Tandatangani Surat Pelepasan Asuransi
  Susanti Agustina: Pengacara Keluarga Korban Pesawat Jatuh
  FDR Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Panglima TNI: Lokasi Penemuan Sesuai Perkiraan
  Komisi V Segera Panggil Menhub Pasca Jatuhnya Sriwijaya SJ-182
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2