Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Islam
Bangkitkan Kembali Nilai-Nilai Luhur Akhlak
2019-10-27 14:22:39
 

Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Foto: Istimewa)
 
SEMARANG, Berita HUKUM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak jamaah yang hadir dalam acara Jateng Bermunajat untuk bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Oleh karena itu, masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah harus terus melakukan kerja-kerja membangun bangsa. Minimal dengan menyelipkan doa.

"Nabi Ibrahim selain berdoa untuk dirinya, juga berdoa untuk negerinya. Maka, kita pun perlu berdoa supaya bangsa ini menjadi bangsa yang aman dan diberkahi Allah. Supaya aman dan diberkahi, tidak cukup berdoa, perlu ikhtiar," ujar Haedar pada Sabtu (26/10) di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang.

Haedar menjelaskan ada empat cara dalam membangun ikhtiar, Pertama, kita harus terus menggelorakan ruh iman dan takwa. Kedua, penduduk negeri harus menjadi penduduk yang berakhlak mulia.

"Inilah misi Muhammadiyah, dan harus dimulai dari sekarang. Di era medsos, nilai-nilai luhur akhlak sering luruh. Maka penting untuk membangkitkan kembali nilai-nilai luhur akhlak dalam semua bidang kehidupan," tutur Haedar.

Ketiga, bangsa ini akan menjadi aman dan berkah jika penduduknya berilmu.

"Kita harus terus memperluas wawasan dan menambah pengetahuan. Lembaga pendidikan sebagai wujud Muhammadiyah mencerdaskan kehidupan bangsa," jelas Haedar.

Keempat, bangsa ini akan aman dan berkah jika penduduknya beramal shaleh.

"Kita harus jadi pelopor untuk terus berbuat baik. Terus memberi tanpa berharap kembali. "In ahsantum, ahsantum lianfusikum. Wa in asa'tum, falaha. Perbuatan baik dan buruk akan kembali kepada dirinya. Meskipun ditutup-tutupi, maka hasilnya akan kembali kepada yang berbuat," pungkas Haedar.(muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Islam
 
  Sejarah Kuil Rama di Ayodhya Dibangun Setelah Umat Hindu Merobohkan Masjid Berusia 500 Tahun
  Forum Umat Islam Bersatu Laporkan Zulkifli Hasan ke Bareskrim Polri
  Pembakaran Al Quran di Swedia, Legislator Ingatkan: Ini Bisa Melukai Hati Umat Islam Sedunia
  LDII Sebut Muhammadiyah Kakak Tertua
  Haedar : Amaliyah Islam Membawa Kemajuan dan Melahirkan Madinah Al Munawaroh
 
ads1

  Berita Utama
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu

 

ads2

  Berita Terkini
 
Di Depan Jokowi, Khatib Masjid Istiqlal Ceramah soal Perubahan

Enam bulan pertikaian di Gaza dalam angka

Tradisi Idulfitri Sebagai Rekonsiliasi Sosial Terhadap Sesama

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Moralitas dan Spiritualitas Solusi Masalah Politik Nasional Maupun Global

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2